Kalau kamu sedang tertarik menjelajah dunia saham, mungkin sudah nggak asing dengan istilah saham sektor teknologi. Nah, salah satu nama yang cukup sering muncul adalah Saham MCAS. Tapi, sebenarnya apa sih MCAS itu? Apa aja yang perlu kamu tahu sebelum memutuskan beli atau sekadar memantau pergerakan sahamnya? Tenang, semua akan kita bahas dengan gaya santai tapi tetap padat informasi di artikel ini.
Saham MCAS punya cerita menarik yang sayang banget kalau kamu lewatkan, apalagi buat kamu yang suka dengan emiten-emiten yang berkecimpung di dunia digital dan teknologi. Kita akan kupas tuntas mulai dari profil perusahaan, performa di pasar saham, sampai siapa saja pemegang saham terbesarnya. Yuk, simak bareng!
Sekilas Tentang Saham MCAS
MCAS adalah kode saham dari PT M Cash Integrasi Tbk, sebuah perusahaan teknologi yang didirikan pada 1 Juni 2010 di Jakarta. Sejak awal berdirinya, MCAS bergerak dalam bisnis distribusi produk digital, seperti pulsa dan voucher data. Tapi seiring waktu, perusahaan ini makin ekspansif dalam pengembangan layanan berbasis digital. Salah satu andalannya adalah MCAS App, sebuah platform aplikasi digital multifungsi yang jadi pusat dari berbagai produk dan layanan digital mereka.
Informasi | Nilai |
---|---|
Harga Terakhir (19 Mei 2025) | Rp1.550,00 |
Perubahan Bulanan | +2,31% (+Rp35,00) |
Penutupan Sebelumnya | Rp1.545,00 |
Rentang Harga Harian | Rp1.520,00 – Rp1.550,00 |
Rentang Harga Tahunan | Rp795,00 – Rp1.920,00 |
Kapitalisasi Pasar | Rp1,35 Triliun |
Volume Perdagangan Rata-rata | 303,25 ribu lembar |
Rasio P/E | – (Belum tersedia) |
Hasil Dividen | – (Tidak dibagikan) |
MCAS App mencakup lebih dari 10 jenis layanan digital. Mulai dari distribusi produk digital, komunikasi merek, konten media dan hiburan, layanan iklan berbasis cloud, hingga pemasaran, restoran, dan layanan ride-sharing. Bayangkan satu aplikasi bisa mengelola banyak aspek digital yang kamu butuhkan! Dengan kantor pusat di lantai 7 Mangkuluhur City, Jakarta, MCAS tampaknya cukup serius menggarap pasar teknologi Indonesia.
Aktivitas Pasar Saham MCAS
Pada 19 Mei 2025 pukul 15.58 WIB, Saham MCAS ditutup di harga IDR 1.550 per lembar, naik tipis 0,32% atau sekitar 5 poin dari harga pembukaan di IDR 1.545. Ini menunjukkan adanya minat beli yang konsisten dari para investor, meski secara volume perdagangan harian relatif kecil, yaitu hanya 6.760 saham.
Periode | Harga Terendah | Harga Tertinggi | Volume Tertinggi | Trend |
---|---|---|---|---|
Februari 2025 | 980 | 1.400 | ±300.000 | Naik tajam |
Maret 2025 | 1.350 | 1.700 | ±50.000 | Stabil tinggi |
April 2025 | 1.400 | 1.600 | ±50.000 | Fluktuatif |
Mei 2025 (awal) | 1.500 | 1.580 | ±150.000 | Cenderung stabil |
Dengan nilai transaksi sebesar 1 miliar rupiah dan frekuensi transaksi mencapai 317 kali, Saham MCAS menunjukkan likuiditas sedang. Harga tertinggi hari itu tercatat di IDR 1.550 dan terendahnya di IDR 1.520. Dari sisi valuasi, MCAS memiliki EPS negatif sebesar IDR -3 dan PE Ratio yang sangat tinggi di angka -577, mencerminkan perusahaan sedang dalam masa investasi besar atau beban operasional yang masih tinggi.
Investor Asing: Ada yang Tertarik?
Bicara soal investor asing, MCAS memang bukan termasuk saham yang super likuid atau jadi incaran besar investor internasional, tapi tetap saja ada sebagian yang melirik potensinya. Keberadaan nama-nama seperti Abell Technology Global Pte Ltd dan Bank of Singapore Limited dalam daftar pemegang saham besar menunjukkan adanya kepercayaan investor luar terhadap arah bisnis MCAS.
Tanggal | Volume Saham (Estimasi) | Catatan |
---|---|---|
Apr 30 | ±30.000 | Aktivitas rendah |
May 02 | ±40.000 | Mulai naik |
May 07 | ±70.000 | Investor mulai akumulasi |
May 08 | ±120.000 | Lonjakan signifikan |
May 09 | ±400.000 | Puncak volume awal |
May 14 | ±420.000 | Tetap tinggi |
May 15 | ±450.000 | Puncak tertinggi |
May 16 | ±250.000 | Mulai turun, namun tetap besar |
Menariknya lagi, komposisi kepemilikan publik sangat besar, mencapai hampir 48%. Ini artinya saham MCAS cukup banyak dimiliki oleh investor ritel, termasuk investor dalam negeri. Jadi kalau kamu berpikir jadi bagian dari pemegang saham MCAS, kamu nggak sendirian kok!
Sejarah IPO Saham MCAS
Saham MCAS resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1 November 2017. Saat itu, perusahaan melepas 216.983.300 lembar saham ke publik, dari total 867.933.300 saham yang terdaftar. Artinya, hanya sekitar 25% saham yang ditawarkan dalam Initial Public Offering (IPO) mereka.
Informasi Saham IPO | |
---|---|
IPO Date | 1 November 2017 |
Saham Penawaran | 216.983.300 |
Saham Pendiri | 650.950.000 |
Total Saham Terdaftar | 867.933.300 |
Persentase | 25,00% |
Harga Penawaran | 1.385 IDR |
Dana Terkumpul | 300.521.870.500 IDR |
Biro Administrasi Efek | PT. Raya Saham Registra |
Penjamin Emisi Utama | PT. Kresna Sekuritas, PT. Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk |
Papan Pencatatan | Development |
Harga penawaran saat IPO adalah IDR 1.385 per lembar, dengan dana yang berhasil dikumpulkan sebesar lebih dari 300 miliar rupiah. Penjamin emisi utama saat itu adalah PT Kresna Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. MCAS masuk ke papan pencatatan Development, alias papan pengembangan, yang memang biasa diisi oleh emiten-emiten bertumbuh dengan potensi tinggi.
Kebijakan Dividen Saham MCAS
Kalau kamu tipe investor yang mengejar dividen, mungkin MCAS bukan pilihan utama. Sejauh ini, perusahaan lebih fokus pada ekspansi dan pengembangan bisnis digitalnya. Itu berarti keuntungan yang mereka peroleh kebanyakan akan diputar kembali menjadi modal usaha, bukan dibagikan dalam bentuk dividen tunai.
Meski begitu, bukan berarti dividen itu nggak mungkin. Jika suatu saat arus kas dan laba bersih mereka stabil, MCAS bisa saja mulai mempertimbangkan untuk membagikan dividen rutin. Tapi untuk sekarang, saham ini lebih cocok buat kamu yang punya orientasi jangka panjang dan percaya dengan potensi masa depan industri digital.
Siapa Pemegang Saham MCAS?
Data terakhir pada 30 September 2024 menunjukkan bahwa hampir separuh kepemilikan saham MCAS dikuasai oleh publik, dengan persentase sebesar 47,82%. Artinya, saham ini punya basis investor ritel yang kuat. Selain itu, ada juga pemegang saham institusi seperti PT 1 Inti Dot Com, Abell Technology Global Pte Ltd, dan PT Quantum Clovera Investama Tbk yang masing-masing memiliki lebih dari 8% saham.
Pemegang Saham
Pembaharuan Terakhir: 30 Sep 2024
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor | Persentase |
---|---|---|---|
Public (each below 5%) | 415.068.900 Saham | 41.506.890.000 IDR | 47,82% |
PT 1 Inti Dot Com | 101.568.600 Saham | 10.156.860.000 IDR | 11,70% |
Abell Technology Global Pte Ltd | 98.902.300 Saham | 9.890.230.000 IDR | 11,40% |
PT Quantum Clovera Investama Tbk | 72.313.900 Saham | 7.231.390.000 IDR | 8,33% |
Martin Suharlie | 68.722.200 Saham | 6.872.220.000 IDR | 7,92% |
Bank Of Singapore Limited | 56.337.400 Saham | 5.633.740.000 IDR | 6,49% |
PT Karya Karunia Persada | 44.160.600 Saham | 4.416.060.000 IDR | 5,09% |
Suryandy Jahja | 10.659.300 Saham | 1.065.930.000 IDR | 1,23% |
Diaz Faisal Malik Hendropriyono | 173.000 Saham | 17.300.000 IDR | 0,02% |
Rachel Stephanie Marsaulina Siagian | 17.500 Saham | 1.750.000 IDR | 0,00% |
Stanley Tjiandra | 9.600 Saham | 960.000 IDR | 0,00% |
Beberapa nama individu juga cukup mencuri perhatian seperti Martin Suharlie dan Suryandy Jahja yang memiliki saham signifikan. Bahkan, tokoh seperti Diaz Hendropriyono tercatat punya sedikit saham, walau jumlahnya kecil. Ini menambah keragaman dan warna dalam struktur kepemilikan MCAS.
Kinerja Keuangan Terbaru
Bicara soal performa keuangan, MCAS menunjukkan hasil yang fluktuatif selama 2024. Di kuartal pertama, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar 2.289 miliar rupiah dengan laba bersih 4.562 juta rupiah. Namun di kuartal kedua, pendapatan sedikit menurun jadi 1.942 miliar dan berakhir dengan rugi bersih sebesar 4.185 juta rupiah. Ini menandakan adanya dinamika bisnis yang cukup intens.
Periode | Penghasilan | Keuntungan Bersih |
---|---|---|
Q4 – 2024 | 1.341.550 M | -2.317 M |
Q3 – 2024 | 1.570.142 M | 1.925 M |
Q2 – 2024 | 1.942.276 M | -4.185 M |
Q1 – 2024 | 2.289.671 M | 4.562 M |
Q4 – 2023 | 2.438.626 M | -4.551 M |
Q3 – 2023 | 2.676.770 M | 3.140 M |
Kuartal ketiga kembali mencatatkan laba, meskipun lebih kecil, sebesar 1.925 juta rupiah dari pendapatan 1.570 miliar. Namun sayangnya, kuartal keempat justru kembali membukukan rugi bersih sebesar 2.317 juta rupiah. Dari data ini bisa disimpulkan bahwa MCAS masih dalam tahap mencari kestabilan dan efisiensi dalam menjalankan bisnisnya.
Penutup
Jadi, apakah Saham MCAS cocok buat kamu? Kalau kamu adalah investor yang suka dengan sektor teknologi, berani ambil risiko, dan siap bermain di jangka menengah hingga panjang, maka saham ini layak dipertimbangkan. MCAS bukan sekadar perusahaan pulsa, tapi pemain digital yang terus berevolusi dan berinovasi.
Dengan performa yang masih fluktuatif dan kebijakan tanpa dividen, tentu ada tantangan di balik peluang. Tapi kalau kamu percaya bahwa masa depan digital Indonesia cerah, mungkin inilah saat yang pas untuk mengenal lebih jauh tentang saham MCAS. Ingat ya, investasi itu bukan hanya soal cuan cepat, tapi juga soal memahami bisnis yang kamu beli.