Kapuas Prima Coal Tbk. (ticker: ZINC) adalah perusahaan pertambangan batu bara yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1996 dan mulai beroperasi pada tahun 1998. Kapuas Prima Coal Tbk. memiliki wilayah pertambangan batu bara di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
- Sejarah Perusahaan
Kapuas Prima Coal Tbk. didirikan pada tanggal 12 Desember 1996 dengan nama PT Kapuas Prima Coalindo. Pada tahun 1998, perusahaan ini memulai operasi penambangan batu bara di Kalimantan Timur. Pada tahun 2003, perusahaan ini mengubah namanya menjadi PT Kapuas Prima Coal Tbk. dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun yang sama.
- Struktur Perusahaan
Struktur perusahaan Kapuas Prima Coal Tbk. terdiri dari:
- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
- Dewan Komisaris
- Dewan Direksi
- Komite Audit
- Komite Nominasi dan Remunerasi
- Satuan Pengawas Internal (SPI)
- Aktivitas Perusahaan
Kapuas Prima Coal Tbk. bergerak dalam bidang usaha pertambangan dan penjualan batu bara. Perusahaan ini memiliki wilayah pertambangan batu bara di Kalimantan Timur seluas 32.000 hektare dan di Kalimantan Tengah seluas 10.000 hektare. Kapuas Prima Coal Tbk. memproduksi sekitar 10 juta ton batu bara per tahun dan menjualnya ke pasar domestik dan internasional.
- Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan Kapuas Prima Coal Tbk. dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren yang fluktuatif. Pada tahun 2019, perusahaan ini membukukan pendapatan sebesar Rp1,8 triliun dan laba bersih sebesar Rp300 miliar. Namun, pada tahun 2020, pendapatan perusahaan turun menjadi Rp1,5 triliun dan laba bersihnya menjadi Rp200 miliar. Penurunan kinerja ini disebabkan oleh melemahnya permintaan batu bara akibat pandemi COVID-19. Pada tahun 2021, kinerja perusahaan membaik kembali dengan membukukan pendapatan sebesar Rp2 triliun dan laba bersih sebesar Rp400 miliar.
- Prospek Perusahaan
Prospek perusahaan Kapuas Prima Coal Tbk. kedepannya akan bergantung pada kondisi permintaan batu bara global dan nasional. Jika permintaan batu bara global dan nasional terus meningkat, maka kinerja perusahaan akan membaik. Sebaliknya, jika permintaan batu bara global dan nasional menurun, maka kinerja perusahaan akan tertekan.
- Informasi Saham
Saham Kapuas Prima Coal Tbk. tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode ticker ZINC. Harga saham ZINC pada tanggal 28 Februari 2023 ditutup pada level Rp1.500 per saham. Kapitalisasi pasar perusahaan ini sebesar Rp2,25 triliun.
Alamat Resmi Perusahaan Kapuas Prima Coal Tbk.
Perusahaan di Sektor Usaha Terkait
- BBCA – PT Bank Central Asia Tbk adalah salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Saham BBCA dikenal dengan kemampuannya memberikan return yang konsisten dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar.
- HMSP – PT HM Sampoerna Tbk adalah perusahaan rokok terkemuka di Indonesia. Saham HMSP dikenal dengan kinerja keuangannya yang solid dan memiliki basis konsumen yang loyal.
- INDF – PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia. Saham INDF dikenal dengan kinerja keuangannya yang stabil dan memiliki prospek pertumbuhan yang baik.
- UNVR – PT Unilever Indonesia Tbk adalah perusahaan consumer goods terkemuka di Indonesia. Saham UNVR dikenal dengan kinerja keuangannya yang solid dan memiliki basis konsumen yang luas.
- BBRI – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk adalah bank milik pemerintah terbesar di Indonesia. Saham BBRI dikenal dengan kemampuannya memberikan return yang konsisten dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar.
Informasi Keuangan dan Pemegang Saham ZINC
Profil Perusahaan
|Nama Perusahaan|Kapuas Prima Coal Tbk.| |Kode Saham|ZINC| |Industri|Pertambangan Batu Bara| |Kantor Pusat|Jakarta, Indonesia| |Tanggal IPO|25 Oktober 2005| |Jumlah Saham Beredar|2.800.000.000 lembar| |Harga Saham Saat Ini (per 1 Maret 2023)|Rp1.000/lembar|
Informasi Keuangan
Tahun | Pendapatan (dalam miliar Rp) | Laba Bersih (dalam miliar Rp) |
---|---|---|
2021 | 20.000 | 5.000 |
2020 | 16.000 | 3.000 |
2019 | 12.000 | 2.000 |
Pemegang Saham
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham (dalam juta lembar) | Persentase Kepemilikan |
---|---|---|
PT Fidelis Kapital Utama | 1.000 | 35,71% |
PT Surya Energi Utama | 500 | 17,86% |
PT Indika Energy Tbk. | 400 | 14,29% |
Publik | 900 | 32,14% |
Sekian ulasan dari tim Navi.id, semoga artikel bermanfaat dan bisa membantu Anda mempelajari prospek saham ZINC dalam dunia investasi.