Saham MIKA: Apakah Masih Menarik di Tahun 2025?

Buat kamu yang sedang melirik peluang investasi di sektor teknologi, nama Saham MLPT mungkin sudah mulai sering mampir di radar kamu. Tapi, pertanyaannya adalah: apakah saham ini benar-benar layak untuk dibeli? Nah, di artikel ini kita akan bahas secara tuntas dari berbagai sisi, mulai dari profil perusahaannya, aktivitas pasar, hingga data fundamental yang bisa bantu kamu membuat keputusan investasi yang lebih matang.

Sekilas Tentang Saham MLPT

PT Multipolar Technology Tbk atau MLPT bukanlah pemain baru di dunia teknologi. Didirikan pada tahun 1975, awalnya perusahaan ini bergerak sebagai pengecer elektronik yang berfokus pada hiburan dan permainan elektronik. Namun, seiring perkembangan zaman, MLPT melakukan transformasi besar dengan terjun penuh ke layanan dan solusi teknologi informasi (TI).

Saat ini, MLPT menjalankan bisnisnya melalui dua anak perusahaan. Yang pertama adalah PT Visionet Data International (VisioNet) yang menyediakan layanan pengelolaan TI digital. Lalu ada juga PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), spesialis dalam layanan pusat data dan layanan terkelola. Menariknya, klien mereka berasal dari berbagai sektor mulai dari perbankan, retail, rumah sakit, pabrik, hingga institusi pendidikan. Perusahaan ini beroperasi dari kantor pusatnya yang berlokasi di kawasan Mega Kuningan, Jakarta.

Aktivitas Pasar Saham MLPT

Kalau dilihat dari pergerakan harga terakhir per tanggal 9 Mei 2025, Saham MLPT berada di angka IDR 32.500 per lembar, turun tipis sebesar 0,15%. Angka pembukaannya ada di IDR 32.550, dengan rentang harga harian antara IDR 32.500 hingga IDR 32.600. Walaupun volume perdagangan hari itu hanya 30 saham, nilai transaksinya tercatat sebesar IDR 100 juta, dengan frekuensi transaksi sebanyak 17 kali.

Dari segi valuasi, Saham MLPT punya EPS sebesar IDR 34 dan PE Ratio yang cukup tinggi, yakni 956 kali. Dengan kapitalisasi pasar sebesar IDR 61,6 triliun, MLPT menempati peringkat ke-2 dalam industri terkait, dan ke-30 dari total 956 perusahaan di bursa. Ini menunjukkan bahwa MLPT termasuk salah satu emiten besar di sektornya.

Investor Asing

Sayangnya, data terbaru tentang aktivitas investor asing belum tersedia secara detail. Tapi bisa dilihat bahwa karena karakter perusahaan ini yang fokus pada teknologi dan layanan digital, investor asing biasanya cukup berminat untuk menempatkan dana di perusahaan semacam ini.

Perusahaan yang punya stabilitas pendapatan dan basis klien yang luas seperti MLPT memang sering kali jadi incaran investor asing yang mencari kestabilan dan potensi pertumbuhan jangka panjang. Apalagi dengan reputasi perusahaan yang sudah mapan di industri TI Indonesia.

Perjalanan IPO MLPT

MLPT melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tanggal 8 Juli 2013 dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 375 juta lembar. Ini merupakan 20% dari total saham terdaftar sebanyak 1,875 miliar lembar. Harga penawaran waktu itu adalah IDR 480 per saham, sehingga dana yang berhasil dikumpulkan mencapai IDR 180 miliar.

Penjamin emisi utama IPO MLPT adalah PT Ciptadana Securities dan administrasi efeknya dikelola oleh PT Sharestar Indonesia. Dengan pencatatan di papan utama bursa, ini menunjukkan bahwa sejak awal MLPT memang mengincar posisi sebagai perusahaan terbuka yang serius dan profesional dalam mengelola bisnis serta keuangannya.

Riwayat Pembagian Dividen

Buat kamu yang suka dengan saham-saham pembagi dividen, MLPT bisa jadi pilihan menarik. Tahun buku 2024 menunjukkan dua kali pembagian dividen: IDR 86 per lembar pada 5 Juni 2025 dan IDR 110 per lembar pada 6 September 2024. Sementara untuk tahun buku 2023, mereka juga membagikan dividen sebesar IDR 107 per lembar pada 28 Mei 2024.

Ini menandakan bahwa perusahaan cukup konsisten dalam memberikan keuntungan kepada pemegang saham. Strategi ini tentu membuat Saham MLPT terlihat menarik, terutama bagi investor yang mengincar pendapatan pasif dari dividen.

Struktur Pemegang Saham

Data per 31 Desember 2024 menunjukkan bahwa mayoritas saham MLPT masih dipegang oleh PT Multipolar Tbk dengan kepemilikan sebesar 86,95% atau sekitar 1,63 miliar saham. Publik memegang sisanya yaitu 244,5 juta saham atau 13,04%. Sementara itu, PT Tryane Saptajagat memiliki 250 ribu saham atau hanya 0,01%.

Struktur kepemilikan seperti ini menunjukkan bahwa perusahaan masih dalam kendali kuat oleh induk usahanya. Namun tetap memberikan ruang yang cukup bagi publik untuk ikut berpartisipasi sebagai investor minoritas.

Data Keuangan MLPT

Kinerja keuangan MLPT dalam beberapa kuartal terakhir bisa dibilang cukup solid. Di Q1 2025, perusahaan mencatat pendapatan sebesar IDR 788,7 miliar dengan laba bersih sebesar IDR 63,5 miliar. Pada Q4 2024, pendapatannya bahkan lebih tinggi yaitu IDR 1,25 triliun dengan laba bersih sebesar IDR 73,9 miliar.

Kalau kita lihat sepanjang 2024, pendapatan perusahaan stabil dengan angka yang cukup impresif, seperti Q3 sebesar IDR 838,6 miliar dan Q2 sebesar IDR 804,2 miliar. Bahkan di Q2 2024, MLPT membukukan laba tertinggi yaitu IDR 174,8 miliar. Ini menunjukkan bahwa perusahaan punya kemampuan menjaga profitabilitas dengan cukup baik, meski dalam kondisi pasar yang dinamis.

Penutup

Jadi, apakah Saham MLPT layak untuk dibeli? Jawabannya sangat tergantung pada tujuan investasimu. Jika kamu mencari perusahaan teknologi dengan pondasi bisnis yang kuat, klien yang beragam, dan konsistensi dalam membagikan dividen, MLPT bisa jadi pilihan yang solid. Namun, tingginya PE ratio bisa jadi pertimbangan penting terkait valuasi yang saat ini cukup premium.

Dengan kata lain, MLPT cocok untuk kamu yang mencari saham jangka panjang dengan prospek pertumbuhan dan pendapatan pasif dari dividen. Jadi, sebelum beli pastikan kamu sudah mempertimbangkan semua aspek fundamental yang telah dibahas di atas. Semoga ulasan ini membantu kamu dalam membuat keputusan investasi yang lebih bijak.