Pernah dengar merek Cap Kaki Tiga, Ellips, atau Eskulin? Nah, itu semua adalah produk dari PT Kino Indonesia Tbk, alias KINO. Tapi, yang menarik bukan cuma produknya, melainkan sahamnya! Saham KINO cukup sering dibicarakan di kalangan investor ritel karena potensi dan karakteristik pergerakannya yang unik. Di artikel ini, kamu akan diajak mengenal lebih dalam tentang Saham KINO—mulai dari sejarah perusahaannya, aktivitas pasar, hingga laporan keuangannya yang terbaru. Yuk, kita kupas bersama!

Sekilas Tentang Saham KINO

PT Kino Indonesia Tbk (KINO) bermula dari perusahaan distribusi kecil bernama PT Dutalestari Sentratama pada tahun 1991. Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini berkembang pesat dan pada tahun 1997 resmi menjadi Kino Indonesia. Mereka bergerak di sektor consumer goods, memproduksi beragam produk dari makanan, minuman, kosmetik, hingga perlengkapan rumah tangga dan kesehatan tradisional.

Saham KINO

Ringkasan Data Saham
Informasi Detail
Tutup Sebelumnya Rp1.100,00
Rentang Hari Rp1.100,00 – Rp1.120,00
Rentang Tahun Rp1.000,00 – Rp1.400,00
Kapitalisasi Pasar Rp1,60 Triliun
Volume Rata-Rata 31.950
Rasio P/E 14,10
Hasil Dividen 2,86%

Beberapa merek yang pasti familiar di rumah kamu adalah Ovale, Ellips, Sleek Baby, Eskulin, dan tentu saja Cap Kaki Tiga. Perusahaan ini berkantor di Kino Tower lantai 17, Alam Sutra, Tangerang. Di bursa saham, Saham KINO punya harga penutupan terakhir di level Rp1.100 dengan rentang pergerakan tahunan antara Rp1.000 hingga Rp1.400. Kapitalisasi pasarnya menyentuh angka Rp1,6 triliun dengan rasio P/E di angka 14,10 dan hasil dividen 2,86%.

Aktivitas Pasar Saham KINO

Pada tanggal 20 Juni 2025, Saham KINO ditutup di harga Rp1.100, naik 1,82% atau sebesar 20 poin dari hari sebelumnya. Pembukaan hari itu juga dimulai di harga yang sama. Harga tertinggi yang dicapai adalah Rp1.105, sedangkan harga terendah bertahan di Rp1.100. Artinya, pergerakan hariannya cukup stabil dan tidak terlalu volatil.

Saham KINO

Informasi Detail
Nama Saham KINO
Harga Terakhir IDR 1.100 (+20 / +1,82%)
Pembaharuan Terakhir 20 Juni 2025, 02:10 PM
Pembukaan IDR 1.100
Penutupan Sebelumnya IDR 0
Penawaran (Offer) IDR 1.125
Penawaran (Bid) IDR 1.120
Harga Terendah IDR 1.100
Harga Tertinggi IDR 1.105
Volume 600 Saham
Nilai Transaksi IDR 1.378.819.968
Frekuensi 23 Kali
EPS IDR 28
PE Ratio 39 Kali
Kapitalisasi Pasar IDR 1.544.278 Juta
Peringkat Kapitalisasi Industri 5 dari 12
Peringkat Kapitalisasi Semua Perusahaan 381 dari 956

Dengan volume transaksi sebanyak 600 saham dan nilai transaksi mencapai hampir Rp1,4 miliar, aktivitas di Saham KINO memang belum terlalu besar jika dibandingkan dengan saham-saham papan atas. Namun begitu, kapitalisasi pasar sebesar Rp1,54 triliun menempatkan KINO di peringkat 5 dari 12 di sektor industrinya, dan peringkat 381 dari total 956 perusahaan tercatat di BEI.

Investor Asing di Saham KINO

Saham KINO

Investor asing punya pengaruh yang cukup signifikan dalam dinamika pergerakan saham di BEI, tak terkecuali pada Saham KINO. Meski tidak selalu mendominasi volume transaksi harian, aksi beli atau jual dari investor asing tetap menjadi barometer sentimen pasar.

Pada saham ini, investor asing terlihat lebih selektif. Mereka tidak mendominasi secara masif, namun tetap terlibat, terutama dari institusi global. Hal ini bisa menjadi indikator bahwa KINO masih dipandang sebagai emiten potensial yang punya daya tahan dan prospek jangka panjang.

Perjalanan IPO Saham KINO

KINO resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 11 Desember 2015. Saat itu, sebanyak 228.571.500 saham dilepas ke publik dari total 1.428.571.500 saham yang terdaftar. Itu berarti hanya 16% saham yang dimiliki publik di awal IPO.

Informasi IPO Detail
Tanggal IPO 11 Desember 2015
Saham Penawaran 228.571.500
Saham Pendiri 1.200.000.000
Total Saham Terdaftar 1.428.571.500
Persentase Penawaran 16,00%
Harga Penawaran IDR 3.800
Dana Terkumpul IDR 868.571.700.000
Biro Administrasi Efek PT. Datindo Entrycom
Penjamin Emisi Utama PT. Deutsche Securities Indonesia, PT. Credit Suisse Securities Indonesia, PT. Indo Premier Securities
Papan Pencatatan Development

Harga penawaran saat itu dipatok di angka Rp3.800 per lembar. Dengan begitu, dana yang berhasil dikumpulkan mencapai lebih dari Rp868 miliar. Proses IPO ini dibantu oleh beberapa penjamin emisi ternama, seperti PT Deutsche Securities Indonesia dan PT Credit Suisse Securities Indonesia. Saham KINO masuk ke papan pencatatan Development, cocok untuk emiten yang masih memiliki ruang besar untuk bertumbuh.

Dividen Saham KINO

Kalau kamu tipe investor yang suka dengan dividen, Saham KINO bisa jadi menarik. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan rutin membagikan dividen final kepada pemegang sahamnya. Untuk tahun buku 2024, dividen yang dibagikan mencapai Rp32 per lembar dan akan dibayarkan pada 11 Juli 2025.

Tahun Buku Dividen per Lembar Tanggal Pembayaran Jenis
2024 IDR 32,00 11 Juli 2025 Final
2023 IDR 22,00 24 Juli 2024 Final
2021 IDR 10,00 15 Juli 2022 Final

Tahun sebelumnya, dividen yang dibagikan adalah Rp22, dan untuk tahun 2021 sebesar Rp10. Kenaikan dividen ini menunjukkan bahwa perusahaan mulai memperbaiki profitabilitas dan berkomitmen memberikan nilai tambah bagi para investornya. Bagi kamu yang mengincar passive income, hal ini bisa jadi pertimbangan positif.

Siapa Pemilik Saham KINO?

Menarik untuk dicermati, mayoritas saham KINO dimiliki oleh PT Kino Investindo dengan porsi 72,53%. Lalu ada DBSSG s/a Nusantara FMCG Limited yang memegang 11,63%, dan publik yang memegang sekitar 11,65%. Pendiri perusahaan, Harry Sanusi, juga tercatat memiliki saham sebesar 4,19%.

Pembaruan Terakhir: 30 September 2024

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Modal Disetor (IDR) Persentase (%)
PT Kino Investindo 1.000.050.100 Saham 100.005.010.000 72,53%
Public (masing-masing di bawah 5%) 160.621.843 Saham 16.062.184.300 11,65%
DBSSG s/a Nusantara FMCG Limited 160.371.700 Saham 16.037.170.000 11,63%
Harry Sanusi 57.775.257 Saham 5.777.525.700 4,19%
Treasury Stock 49.752.600 Saham 4.975.260.000 0,00%

Mengetahui struktur kepemilikan saham itu penting, karena dari sinilah kamu bisa menilai bagaimana kontrol manajemen, kestabilan perusahaan, dan potensi aksi korporasi ke depan. Dengan mayoritas saham berada di tangan perusahaan induk, bisa dibilang arah manajemen sangat terkonsolidasi.

Data Keuangan Saham KINO

Dari sisi keuangan, KINO menunjukkan performa yang cukup fluktuatif namun masih dalam tren positif. Pada kuartal pertama 2025, penghasilan mencapai Rp1,12 triliun dengan laba bersih Rp38,7 miliar. Jika dibandingkan dengan kuartal keempat 2024, memang ada penurunan dari Rp61,7 miliar, tapi masih jauh lebih baik dibandingkan Q3 2024 yang mencatat kerugian sebesar Rp6,1 miliar.

Periode Penghasilan (Juta IDR) Keuntungan Bersih (Juta IDR)
Q1 – 2025 1.127.347 38.697
Q4 – 2024 1.151.815 61.777
Q3 – 2024 1.048.738 -6.108
Q2 – 2024 1.063.272 13.297
Q1 – 2024 1.103.664 17.633
Q4 – 2023 1.188.439 7.493

Artinya, perusahaan ini mampu bangkit dari tekanan kinerja dan memperbaiki profitabilitas. Hal ini bisa menjadi sinyal positif untuk kamu yang mencari saham turn-around atau emiten yang punya prospek perbaikan di masa depan.

Penutup

Nah, sekarang kamu sudah mengenal lebih dalam tentang Saham KINO. Mulai dari sejarah perusahaan, aktivitas perdagangan, hingga kondisi keuangannya, semua menunjukkan bahwa KINO adalah emiten FMCG dengan potensi jangka panjang yang menarik. Meski masih berada di papan pengembangan, bukan berarti prospeknya bisa diremehkan. Dengan dividen yang terus meningkat, struktur kepemilikan yang kuat, dan kemampuan rebound dari tekanan keuangan, Saham KINO bisa jadi opsi menarik untuk kamu yang ingin menambah portofolio di sektor consumer goods.

Tentu, setiap keputusan investasi tetap harus didasari oleh analisis mendalam dan strategi masing-masing. Tapi kalau kamu suka emiten yang punya produk dikenal luas dan fundamental yang mulai stabil, KINO layak banget buat kamu pantau. Selamat berinvestasi dan semoga cuan!

Categorized in:

Saham,