Pernah dengar tentang Saham KETR? Buat kamu yang lagi eksplorasi saham di sektor infrastruktur digital, nama yang satu ini layak banget masuk radar kamu. Kenapa? Karena KETR bukan sekadar emiten biasa. Di balik namanya yang mungkin belum sepopuler saham-saham blue chip, tersimpan potensi yang menarik untuk digali.
Di artikel ini, kita akan ngobrolin banyak hal soal KETR, mulai dari profil perusahaannya, kinerja keuangan, aktivitas pasarnya, hingga bagaimana performa IPO-nya. Semua dikupas tuntas dalam bahasa yang santai, tapi tetap berbobot. Yuk, simak sampai habis!
Sekilas Tentang Saham KETR
PT Ketrosden Triasmitra Tbk atau KETR berdiri sejak 1994. Awalnya perusahaan ini berfokus pada pembangunan infrastruktur kabel darat. Namun, sejak 2011, mereka mulai masuk ke dunia kabel bawah laut, dimulai dari proyek sistem kabel Batam-Dumai. Gak tanggung-tanggung, hingga tahun 2022 mereka sudah membentangkan kabel serat optik sepanjang 6.000 km, baik darat maupun bawah laut!
Kategori | Data |
---|---|
Tutup Sebelumnya | Rp206,00 |
Rentang Hari | Rp196,00 – Rp210,00 |
Rentang Tahun | Rp158,00 – Rp250,00 |
Kapitalisasi Pasar | 590,98 M IDR |
Volume Rata-Rata | 2,15 jt |
Rasio P/E | 7,81 |
Hasil Dividen | – |
Layanan KETR juga cukup lengkap. Mereka menangani desain dan rekayasa, survei dan perizinan, pengadaan material, hingga pengujian dan uji coba. Gak cuma itu, mereka juga aktif berinvestasi di proyek-proyek kabel serat optik. Jadi, kalau kamu cari emiten yang punya pondasi kuat di sektor infrastruktur digital, Saham KETR bisa jadi opsi yang menarik.
Aktivitas Pasar Saham KETR
Bicara soal performa saham, per 20 Juni 2025 harga Saham KETR berada di angka IDR 208, naik 2 poin atau 0,97% dari hari sebelumnya. Ini menunjukkan adanya ketertarikan dari pelaku pasar. Dengan rentang harga harian antara IDR 196 hingga IDR 210, volatilitasnya cukup sehat dan menarik untuk dipantau.
Kode Saham | KETR |
Harga Terakhir | IDR 208 (+0,97%) |
Pembaharuan Terakhir | 20 Juni 2025, 04:00 PM |
Pembukaan | IDR 206 |
Penutupan Sebelumnya | IDR 0 |
Penawaran (Offer) | IDR 208 |
Penawaran (Bid) | IDR 214 |
Harga Terendah | IDR 196 |
Harga Tertinggi | IDR 210 |
Volume | 388.200 Saham |
Nilai Transaksi | IDR 2.841.260.032 |
Frekuensi | 43 Kali |
EPS | IDR 6 |
PE Ratio | 35 Kali |
Kapitalisasi Pasar | IDR 590.982 Jt |
Peringkat Kapitalisasi Pasar Industri | 6 dari 8 |
Peringkat Kapitalisasi Pasar Semua Perusahaan | 523 dari 956 |
Volume perdagangan hari itu mencapai 388.200 lembar saham dengan nilai transaksi sebesar IDR 2,84 miliar. Frekuensinya tercatat sebanyak 43 kali. PE ratio-nya juga mencolok di angka 35 kali, yang menandakan ekspektasi tinggi terhadap pertumbuhan KETR di masa depan. Dari sisi kapitalisasi pasar, KETR menempati peringkat ke-6 dari 8 di industrinya, dan ke-523 dari 956 secara keseluruhan.
Pergerakan Investor Asing
Investor asing memang belum terlalu aktif di Saham KETR, tetapi kehadiran mereka mulai terasa sejak KETR mencatatkan konsistensi di laporan keuangannya. Biasanya, investor asing mulai masuk ketika valuasi emiten cukup menarik dan punya pertumbuhan yang stabil. Apalagi, sektor infrastruktur digital punya potensi jangka panjang yang kuat.
Meskipun kontribusi asing belum dominan, sinyal-sinyal kepercayaan dari luar mulai terlihat. Perdagangan asing yang positif meski tipis, menjadi sinyal awal bahwa saham ini mulai diperhatikan bukan hanya oleh investor lokal. Jadi, kamu yang lokal jangan sampai kalah start!
Sejarah IPO Saham KETR
Saham KETR resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 10 November 2022. Saat IPO, perusahaan menawarkan sebanyak 426.200.000 lembar saham kepada publik dengan harga penawaran sebesar IDR 300. Dana yang berhasil dikumpulkan mencapai IDR 127,86 miliar. Cukup besar untuk perusahaan skala menengah.
Tanggal IPO | 10 November 2022 |
Saham Penawaran | 426.200.000 |
Saham Pendiri | 2.415.062.838 |
Total Saham Terdaftar | 2.841.262.838 |
Persentase Saham IPO | 15,00% |
Harga Penawaran | IDR 300 |
Dana Terkumpul | IDR 127.860.000.000 |
Biro Administrasi Efek | PT. Datindo Entrycom |
Penjamin Emisi Utama | PT. Shinhan Sekuritas Indonesia |
Papan Pencatatan | Development |
Saham KETR tercatat di papan pengembangan dengan PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi utama dan PT Datindo Entrycom sebagai biro administrasi efek. Saham yang dilepas ke publik mencakup 15% dari total saham terdaftar. Langkah ini menandai awal perjalanan KETR dalam mengakses pendanaan publik untuk mengembangkan bisnisnya lebih lanjut.
Dividen Saham KETR
Hingga saat ini, Saham KETR belum mencatatkan pembagian dividen kepada investor. Hal ini cukup wajar untuk emiten yang baru IPO dan sedang dalam masa pertumbuhan. Perusahaan biasanya memilih mengalokasikan laba untuk ekspansi dan penguatan struktur bisnis terlebih dahulu.
Meski begitu, potensi pembagian dividen di masa depan tetap terbuka. Apalagi jika melihat laporan keuangan terakhir yang menunjukkan peningkatan laba signifikan. Jadi, buat kamu yang mencari dividen, mungkin harus bersabar dulu, tapi jangan sampai melewatkan potensi capital gain yang bisa diraih di tengah ekspansi mereka.
Struktur Pemegang Saham KETR
Struktur pemegang saham KETR cukup terkonsentrasi. Per akhir September 2024, mayoritas saham dikuasai oleh PT Fajar Sejahtera Mandiri Nusantara dengan porsi 56,53%. Lalu disusul oleh PT Gema Linta Benua yang memegang 26,93%. Investor publik hanya memegang sekitar 10,09%.
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor | Persentase |
---|---|---|---|
PT Fajar Sejahtera Mandiri Nusantara | 1.606.165.931 | IDR 160.616.593.100 | 56,53% |
PT Gema Linta Benua | 765.240.464 | IDR 76.524.046.400 | 26,93% |
Public (each below 5%) | 286.781.700 | IDR 28.678.170.000 | 10,09% |
PT Bahtera Bintang Nusantara | 139.443.300 | IDR 13.944.330.000 | 4,91% |
Petrus Sartono | 43.631.443 | IDR 4.363.144.300 | 1,54% |
Menariknya, ada juga pemegang saham institusional lain seperti PT Bahtera Bintang Nusantara dan individu seperti Petrus Sartono. Struktur seperti ini mengindikasikan bahwa perusahaan masih sangat dikendalikan oleh pemilik utamanya, yang bisa menjadi pedang bermata dua: stabilitas keputusan tinggi, tapi kurangnya likuiditas di pasar publik.
Data Keuangan Terbaru
Melihat kinerja keuangan KETR, kamu bisa melihat pertumbuhan yang cukup impresif. Di kuartal pertama 2025, mereka berhasil membukukan pendapatan sebesar 115,57 miliar rupiah dengan laba bersih mencapai 16,73 miliar rupiah. Ini naik tajam dibandingkan kuartal keempat 2024 yang hanya mencetak laba bersih 1,63 miliar dari pendapatan 202,38 miliar.
Periode | Pendapatan | Laba Bersih |
---|---|---|
Q1 – 2025 | 115.573 M | 16.739 M |
Q4 – 2024 | 202.384 M | 1.631 M |
Q3 – 2024 | 102.009 M | 19.805 M |
Q2 – 2024 | 134.411 M | 37.528 M |
Q1 – 2024 | 117.581 M | 25.923 M |
Q4 – 2023 | 76.965 M | -8.947 M |
Tahun 2024 sebenarnya penuh dinamika. Di Q2 misalnya, mereka mencatatkan laba besar sebesar 37,52 miliar rupiah dari pendapatan 134,41 miliar rupiah. Namun sempat turun drastis di Q4. Tapi secara keseluruhan, performa keuangan mereka menunjukkan bahwa KETR mampu menghasilkan profit dan adaptif dalam mengelola beban operasional.
Penutup
Nah, sekarang kamu sudah tahu lebih dalam soal Saham KETR. Emiten ini bukan hanya sekadar pemain kecil di dunia infrastruktur, tapi punya potensi besar seiring dengan berkembangnya kebutuhan jaringan serat optik di Indonesia. Dengan sejarah panjang, strategi ekspansi yang konsisten, dan kinerja keuangan yang makin solid, KETR layak untuk diperhatikan.
Memang, saham ini belum tentu cocok untuk semua orang, apalagi kamu yang hanya cari dividen. Tapi kalau kamu suka tantangan dan mencari saham dengan potensi pertumbuhan jangka panjang, maka Saham KETR bisa jadi pilihan menarik untuk dikulik lebih lanjut. Yuk, mulai pantau dan analisis, siapa tahu ini adalah batu loncatan berikutnya dalam portofoliomu!