Kalau kamu lagi cari saham sektor agro yang punya fundamental kuat, mungkin kamu harus melirik Saham JPFA. Saham ini mewakili perusahaan besar yang eksis di industri pangan dan peternakan Indonesia. Dengan sejarah panjang dan performa bisnis yang cukup konsisten, JPFA bisa jadi pilihan menarik buat kamu yang ingin investasi jangka menengah hingga panjang.
Tapi sebelum kamu buru-buru beli, penting banget untuk kenal lebih dalam. Artikel ini akan membahas mulai dari profil perusahaannya, performa pasar, aktivitas investor asing, hingga data keuangan terbaru JPFA. Jadi, yuk kita bongkar satu per satu secara menyenangkan tapi tetap informatif!
Sekilas Tentang Saham JPFA
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (kode saham: JPFA) adalah perusahaan yang udah berdiri sejak Januari 1971. Fokus utama bisnisnya ada di sektor agro-pangan, khususnya pakan ternak dan peternakan. Mereka nggak cuma ternak ayam pedaging aja, tapi juga memproduksi udang, ikan, daging sapi, dan berbagai produk olahan. Mungkin kamu familiar dengan beberapa mereknya seperti Comfeed, Best Chicken, hingga Tokusen Wagyu Beef.
Tutup Sebelumnya | Rp1.445,00 |
Rentang Hari | Rp1.455,00 – Rp1.485,00 |
Rentang Tahun | Rp1.410,00 – Rp2.230,00 |
Kapitalisasi Pasar | 17,06 T IDR |
Volume Rata-Rata | 34,13 juta |
Rasio P/E | 5,58 |
Hasil Dividen | 9,62% |
JPFA mulai melantai di Bursa Efek Indonesia pada 23 Oktober 1989. Sejak saat itu, mereka terus tumbuh menjadi salah satu pemain utama di industri ini. Dari sisi harga saham, pergerakannya cukup dinamis dengan harga terakhir di kisaran Rp1.445. Kapitalisasi pasarnya mencapai lebih dari Rp17 triliun, dengan rasio P/E 5,58 yang artinya valuasinya masih cukup murah dibandingkan emiten lainnya. Bahkan, hasil dividen mencapai 9,62% — sangat menarik, kan?
Aktivitas Pasar Saham JPFA
Per 24 Juni 2025, saham JPFA diperdagangkan di harga IDR 1.475, naik 2,08% dibanding penutupan sebelumnya. Volume perdagangan hari itu tercatat sebanyak 8,1 juta lembar saham dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp8,7 miliar. Kenaikan harga ini bisa jadi sinyal positif adanya minat beli dari pasar, terutama saat harga berada di rentang Rp1.455 sampai Rp1.485.
Pembaruan Terakhir: 24 Juni 2025, 12:19 PM
Kode Saham | JPFA |
Harga Terakhir | IDR 1.475 (+30 / +2,08%) |
Pembukaan | IDR 1.460 |
Penutupan Sebelumnya | IDR 0 |
Penawaran (Offer) | IDR 1.460 |
Penawaran (Bid) | IDR 1.455 |
Harga Terendah | IDR 1.455 |
Harga Tertinggi | IDR 1.485 |
Volume | 8.134.100 saham |
Nilai Transaksi | IDR 8.716.080.128 |
Frekuensi | 6.010 kali |
EPS | IDR 0 |
PE Ratio | 0 kali |
Kapitalisasi Pasar | IDR 16.918.304 juta |
Peringkat Kapitalisasi Industri | 4 dari 56 |
Peringkat Kapitalisasi Semua Perusahaan | 96 dari 956 |
Data juga menunjukkan frekuensi transaksi mencapai 6.010 kali, menandakan likuiditas saham ini cukup baik. Apalagi, JPFA berada di peringkat ke-4 dari 56 perusahaan dalam sektor industrinya dan ke-96 dari total 956 emiten di BEI. Ini menunjukkan bahwa JPFA bukan pemain kecil. Kamu sebagai investor retail bisa tenang karena saham ini ramai diperdagangkan dan memiliki posisi kuat di sektornya.
Investor Asing dalam Saham JPFA
Investor asing juga cukup aktif dalam transaksi Saham JPFA. Mereka biasanya tertarik pada saham-saham dengan dividen tinggi dan valuasi menarik. JPFA jelas memenuhi dua kriteria itu. Apalagi, sektor agro di Indonesia termasuk defensif, jadi tidak terlalu sensitif terhadap gejolak ekonomi global.
Minat asing pada JPFA bisa kamu pantau dari aktivitas pembelian dan penawaran yang terjadi hampir setiap hari. Jadi, meski kamu investor lokal, pergerakan investor asing tetap penting untuk diperhatikan sebagai indikator sentimen pasar secara keseluruhan.
Perjalanan IPO Saham JPFA
JPFA melaksanakan penawaran umum perdana alias IPO pada 23 Oktober 1989. Saat itu, saham yang ditawarkan sebanyak 4 juta lembar dengan harga penawaran Rp7.200. Total dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp28,8 miliar. Di masa itu, angka ini tentu tergolong besar dan mencerminkan antusiasme pasar terhadap bisnis pangan dan peternakan.
Tanggal IPO | 23 Oktober 1989 |
Saham Penawaran | 4.000.000 |
Saham Pendiri | 0 |
Total Saham Terdaftar | 0 |
Persentase | 0,00% |
Harga Penawaran | IDR 7.200 |
Dana Terkumpul | IDR 28.800.000.000 |
Biro Administrasi Efek | PT. Adimitra Jasa Korpora |
Penjamin Emisi Utama | PT. Ficorinvest |
Papan Pencatatan | Main |
Penjamin emisi utama dari IPO ini adalah PT Ficorinvest, sementara administrasi efeknya dikelola oleh PT Adimitra Jasa Korpora. Sejak IPO, JPFA tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia, yang artinya mereka berada di kategori perusahaan dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang baik.
Dividen Saham JPFA
Nah, salah satu alasan kuat kenapa banyak investor suka Saham JPFA adalah karena dividen yang diberikan cukup rutin dan nilainya lumayan besar. Di tahun buku 2024 misalnya, JPFA membagikan dua kali dividen: 70 rupiah per lembar di bulan Oktober 2024 sebagai dividen interim dan 70 rupiah lagi di April 2025 sebagai dividen final.
Tahun Buku | Dividen per Lembar | Tanggal Pembayaran | Jenis |
---|---|---|---|
2024 | IDR 70,00 | 29 Apr 2025 | Final |
2024 | IDR 70,00 | 29 Okt 2024 | Interim |
2022 | IDR 50,00 | 03 Mei 2023 | Final |
Kalau kamu simpan saham ini cukup lama, bisa dibilang kamu mendapatkan penghasilan pasif yang menarik. Tahun-tahun sebelumnya pun mereka tetap konsisten membagikan dividen, seperti tahun 2022 di mana mereka memberikan Rp50 per lembar. Konsistensi ini penting, apalagi buat kamu yang mengincar penghasilan dividen secara berkala.
Pemegang Saham JPFA
Sampai akhir tahun 2024, pemegang saham terbesar JPFA adalah Japfa Ltd dengan kepemilikan 55,43%. Artinya, mayoritas saham masih dikuasai oleh perusahaan induknya sendiri. Sisanya dimiliki oleh publik sebanyak 43,71%, dan sebagian kecil dalam bentuk saham treasury serta beberapa nama individu seperti Leo Handoko Laksono dan Antonius Harwanto.
Pembaruan Terakhir: 31 Desember 2024
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor | Persentase |
---|---|---|---|
Japfa Ltd | 6.500.176.516 saham | IDR 0 | 55,43% |
Public (each below 5%) | 5.125.001.985 saham | IDR 0 | 43,71% |
Treasury Stock | 98.905.300 saham | IDR 0 | 0,84% |
Leo Handoko Laksono | 1.920.000 saham | IDR 0 | 0,02% |
Antonius Harwanto Suryo Sembodo | 26.600 saham | IDR 0 | 0,00% |
Rachmat Indrajaya | 164.800 saham | IDR 0 | 0,00% |
Tan Yong Nang | 380.000 saham | IDR 0 | 0,00% |
Komposisi pemegang saham seperti ini cukup ideal karena perusahaan masih punya kontrol penuh atas manajemen, tapi juga memberikan ruang bagi investor publik untuk berpartisipasi. Buat kamu yang retail, ini memberi kepastian bahwa saham ini nggak terlalu fluktuatif akibat aksi spekulatif jangka pendek.
Data Keuangan Saham JPFA
Dari sisi keuangan, kinerja JPFA sepanjang tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Di kuartal pertama 2025, mereka mencatat pendapatan sebesar Rp14,33 triliun dengan keuntungan bersih mencapai Rp680 miliar. Meski sedikit menurun dari kuartal sebelumnya yang sempat tembus Rp922 miliar, secara keseluruhan tren tahunan tetap menunjukkan kestabilan.
Periode | Pendapatan | Laba Bersih |
---|---|---|
Q1 – 2025 | 14.332.271 M | 680.417 M |
Q4 – 2024 | 14.520.914 M | 922.977 M |
Q3 – 2024 | 13.631.420 M | 616.623 M |
Q2 – 2024 | 13.723.020 M | 814.469 M |
Q1 – 2024 | 13.925.495 M | 664.823 M |
Q4 – 2023 | 13.408.476 M | -7.543 M |
Bahkan jika dibandingkan dengan Q1 tahun 2024, JPFA berhasil meningkatkan laba dari Rp664 miliar menjadi Rp680 miliar. Artinya, meski harga bahan baku sering naik-turun dan tantangan global cukup besar, mereka tetap bisa menjaga profitabilitas. Untuk investor, ini jadi pertanda bahwa manajemen perusahaan berjalan dengan efisien.
Penutup
Jadi, apakah Saham JPFA layak masuk ke dalam radar investasimu? Kalau kamu cari saham dari sektor agro-pangan yang punya rekam jejak panjang, valuasi menarik, serta rajin bagi dividen, JPFA adalah salah satu kandidat kuat. Apalagi dengan kapitalisasi pasar yang besar dan minat investor asing yang tetap tinggi, saham ini cukup solid dari berbagai sisi.
Namun seperti biasa, kamu juga tetap perlu mempertimbangkan faktor risiko, termasuk fluktuasi harga bahan baku, tantangan logistik, dan kebijakan pemerintah yang bisa memengaruhi industri ini. Tapi dengan segala data yang sudah kita bahas, JPFA layak untuk dipertimbangkan, terutama jika kamu punya horizon investasi menengah-panjang. Selamat menganalisis dan semoga kamu bisa cuan dari Saham JPFA!