Kalau kamu sedang mencari saham dari sektor industri yang stabil dengan rekam jejak panjang di pasar modal Indonesia, maka Saham LTLS bisa jadi salah satu opsi menarik. Banyak investor melewatkan emiten ini karena namanya tidak sepopuler saham-saham teknologi atau perbankan, padahal potensi yang dimiliki cukup solid dan berkelanjutan. Apalagi, perusahaan ini punya sejarah panjang dan rutin membagikan dividen setiap tahunnya.
Di artikel ini, kita akan membedah lebih dalam tentang Saham LTLS. Mulai dari sejarah perusahaannya, pergerakan harga sahamnya, hingga kinerja keuangan dan siapa saja pemegang saham terbesarnya. Yuk, kita mulai!
Sekilas Tentang Saham LTLS
Saham LTLS merupakan milik PT Lautan Luas Tbk, sebuah perusahaan yang telah lama malang melintang di dunia industri kimia. Perusahaan ini berdiri sejak bulan Juli 1951 dengan nama awal NV Lim Teck Lee (Indonesia) Coy. Ltd, sebelum akhirnya berganti nama menjadi PT Lautan Luas Tbk pada tahun 1965. Fokus utama bisnisnya adalah mengimpor dan mendistribusikan bahan kimia, terutama untuk industri batik dan makanan.
Keterangan | Data |
---|---|
Tutup Sebelumnya | Rp940,00 |
Rentang Hari | Rp935,00 – Rp940,00 |
Rentang Tahun | Rp830,00 – Rp1.120,00 |
Kapitalisasi Pasar | 1,46 T IDR |
Volume Rata-Rata | 95,50 rb |
Rasio P/E | 8,22 |
Hasil Dividen | 4,81% |
Kini, Lautan Luas telah menjelma menjadi pemain regional dengan jaringan distribusi yang luas di Asia Pasifik. Kantor pusatnya berada di Jakarta, dengan dukungan 4 kantor cabang, 7 kantor perwakilan di kota-kota besar di Indonesia, 1 kantor regional di Singapura, serta 13 fasilitas manufaktur di Indonesia, 2 di Tiongkok, dan 1 pabrik pengolahan air di Vietnam. Bisa dibilang, ini bukan perusahaan sembarangan.
Aktivitas Pasar Saham LTLS
Per 26 Mei 2025, harga Saham LTLS tercatat berada di angka IDR 935, mengalami penurunan tipis sebesar 5 poin atau sekitar 1 persen dari harga penutupan sebelumnya. Harga ini menunjukkan rentang pergerakan harian yang cukup sempit yaitu antara IDR 935 hingga IDR 940.
Keterangan | Data |
---|---|
Harga Saat Ini | IDR 935 (-5 / -1,00%) |
Pembukaan | IDR 940 |
Penutupan Sebelumnya | IDR 0 |
Penawaran (Offer) | IDR 940 |
Penawaran (Bid) | IDR 935 |
Harga Terendah | IDR 935 |
Harga Tertinggi | IDR 940 |
Volume | 35 Saham |
Nilai Transaksi | IDR 900.000 |
Frekuensi | 10 Kali |
EPS | IDR 0 |
PE Ratio | 0 Kali |
Kapitalisasi Pasar | IDR 1.383.501 Jt |
Peringkat Kapitalisasi Pasar Industri Terkait | 9 dari 30 |
Peringkat Kapitalisasi Pasar Semua Perusahaan | 399 dari 956 |
Volume transaksi yang tercatat pada hari itu terbilang rendah, hanya sekitar 35 saham dengan nilai transaksi sekitar IDR 900.000 dan dilakukan dalam 10 kali frekuensi. Meskipun begitu, kapitalisasi pasarnya tetap berada di angka solid yaitu IDR 1,38 triliun. Perusahaan ini juga menempati peringkat ke-9 dari 30 di sektornya dan berada di posisi 399 dari 956 untuk seluruh perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Investor Asing di Saham LTLS
Dari sisi investor asing, Saham LTLS masih belum menjadi primadona seperti saham-saham blue chip lainnya. Hal ini bisa jadi karena sektor bahan kimia belum terlalu disorot oleh investor asing, meskipun potensinya cukup menjanjikan. Namun, ini justru bisa menjadi peluang bagi kamu untuk masuk lebih awal sebelum perhatian pasar meluas ke saham ini.
Konsistensi kinerja dan pembagian dividen yang rutin bisa menjadi daya tarik yang kuat untuk menarik lebih banyak investor, baik lokal maupun asing. Jadi, Saham LTLS bisa kamu anggap sebagai hidden gem di pasar modal Indonesia.
Sejarah IPO Saham LTLS
Lautan Luas resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 21 Juli 1997. Saat itu, perusahaan menawarkan 50 juta saham kepada publik dari total 150 juta saham terdaftar. Artinya, sekitar 33,33 persen dari total saham perusahaan dilepas ke publik melalui Initial Public Offering (IPO).
Keterangan | Data |
---|---|
IPO Date | 21 Juli 1997 |
Saham Penawaran | 50.000.000 |
Saham Pendiri | 100.000.000 |
Total Saham Terdaftar | 150.000.000 |
Persentase | 33,33% |
Harga Penawaran | 2.950 (IDR) |
Dana Terkumpul | 147.500.000.000 (IDR) |
Biro Administrasi Efek | PT. Datindo Entrycom |
Penjamin Emisi Utama | PT. Jardine Fleming Nusantara |
Papan Pencatatan | Main |
Harga penawaran perdana saat itu adalah IDR 2.950 per saham, yang berhasil mengumpulkan dana sebesar IDR 147,5 miliar. Proses pencatatan saham ini didukung oleh biro administrasi efek PT Datindo Entrycom dan penjamin emisi utama PT Jardine Fleming Nusantara. Perusahaan tercatat di papan utama, menandakan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi dari regulator.
Riwayat Dividen Saham LTLS
Buat kamu yang suka berburu dividen, Saham LTLS patut dipertimbangkan. Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan ini secara konsisten membagikan dividen final kepada para pemegang saham. Tahun buku 2024 misalnya, dividen per lembar yang dibagikan mencapai IDR 45 dan akan dibayarkan pada 5 Juni 2025.
Tahun Buku | Dividend per Lembar | Tanggal Pembayaran | Jenis |
---|---|---|---|
2024 | 45,00 (IDR) | 05 Jun 2025 | Final |
2023 | 35,00 (IDR) | 13 Jun 2024 | Final |
2022 | 50,00 (IDR) | 03 Jul 2023 | Final |
Sementara pada tahun-tahun sebelumnya, dividen juga tak kalah menarik. Di tahun 2023, pembagian dividen mencapai IDR 35 per lembar, dan tahun 2022 bahkan mencapai IDR 50 per lembar. Ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberikan imbal hasil kepada investornya.
Siapa Pemegang Saham LTLS?
Mayoritas saham LTLS dikuasai oleh PT Caturkarsa Megatunggal dengan kepemilikan sebesar 56,59 persen atau setara dengan 882.864.000 lembar saham. Sementara publik yang memiliki saham di bawah 5 persen menguasai sekitar 36,39 persen dari total saham.
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor (IDR) | Persentase |
---|---|---|---|
PT Caturkarsa Megatunggal | 882.864.000 | 110.358.000.000 | 56,59% |
Public (each below 5%) | 567.666.000 | 70.958.250.000 | 36,39% |
Treasury Stock | 88.194.900 | 11.024.362.500 | 5,65% |
Pranata Hajadi | 9.559.000 | 1.194.875.000 | 0,61% |
Indrawan Masrin | 8.991.000 | 1.123.875.000 | 0,58% |
Jimmy Masrin | 2.725.100 | 340.637.500 | 0,18% |
Sisanya dimiliki oleh beberapa individu seperti Pranata Hajadi, Indrawan Masrin, dan Jimmy Masrin dalam jumlah kecil. Ada juga saham treasury sebanyak 88,1 juta lembar atau 5,65 persen, yang bisa digunakan kembali oleh perusahaan untuk keperluan tertentu seperti program insentif karyawan atau buyback.
Kinerja Keuangan Saham LTLS
Kalau bicara soal performa, Saham LTLS menunjukkan kinerja yang cukup stabil dari segi pendapatan dan laba bersih. Pada kuartal pertama 2025, perusahaan mencetak pendapatan sebesar IDR 2,1 triliun dengan laba bersih sebesar IDR 39 miliar. Ini sedikit naik dibanding kuartal sebelumnya yaitu Q4 2024 dengan pendapatan IDR 1,98 triliun dan laba bersih IDR 37,6 miliar.
Periode | Penghasilan (M) | Keuntungan Bersih (M) |
---|---|---|
Q1 – 2025 | 2.119.361 | 39.074 |
Q4 – 2024 | 1.988.650 | 37.621 |
Q3 – 2024 | 2.027.032 | 46.171 |
Q2 – 2024 | 1.789.058 | 49.034 |
Q1 – 2024 | 1.917.642 | 87.534 |
Q4 – 2023 | 1.927.169 | 77.500 |
Menariknya, pada Q3 dan Q2 2024, laba bersih sempat menanjak ke angka 46 dan 49 miliar, menunjukkan adanya potensi lonjakan kinerja di tengah fluktuasi sektor industri. Namun, laba tertinggi dalam 6 kuartal terakhir justru terjadi di Q1 2024, di mana perusahaan mencetak laba IDR 87,5 miliar. Artinya, perusahaan ini punya potensi laba yang kuat tergantung pada strategi bisnis dan kondisi pasar.
Penutup
Nah, setelah menyimak artikel ini, kamu jadi tahu bahwa Saham LTLS bukan sekadar saham dari sektor industri biasa. Dengan sejarah panjang, jaringan distribusi luas, dan konsistensi dalam membagikan dividen, LTLS bisa menjadi pilihan yang menarik untuk kamu yang mencari saham dengan fundamental kuat dan potensi jangka panjang.
Memang, dari segi volume perdagangan, saham ini belum seramai saham-saham unggulan lain. Tapi justru di situlah peluangnya. Kamu bisa mulai mempertimbangkan Saham LTLS dalam portofoliomu sebagai saham yang stabil, berdividen, dan punya potensi tumbuh lebih besar ke depannya.