Analisis Lengkap Saham MAPA untuk Pemula

Kalau kamu lagi mencari saham sektor ritel yang punya potensi pertumbuhan dan stabilitas, Saham MAPA bisa jadi salah satu kandidat terbaik yang wajib kamu intip. MAPA bukan pemain baru dalam dunia ritel. Perusahaan ini punya sejarah panjang dan jaringan bisnis yang tersebar di berbagai negara Asia Tenggara.

Tapi pertanyaannya kenapa MAPA menarik banget buat para investor saat ini? Yuk, kita kulik lebih dalam tentang siapa MAPA sebenarnya, gimana kinerjanya, sampai seberapa layak sih kamu memasukkan saham ini ke portofoliomu.

Sekilas Tentang Saham MAPA

MAPA adalah kode saham dari PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk, sebuah perusahaan ritel ternama di Asia Tenggara. Berdiri sejak tahun 1995, perusahaan ini sudah mengoperasikan lebih dari 1.300 gerai di Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Nggak tanggung-tanggung, MAPA membawahi lebih dari 50 merek ternama, termasuk Adidas, Skechers, Converse, New Balance, bahkan merek lokal Astec hasil karya Alan Budikusuma dan Susi Susanti.

MAPA merupakan bagian dari Grup MAP yang fokus pada tiga segmen besar: olahraga, hiburan, dan anak-anak. Kantor pusatnya berada di Sahid Sudirman Center, Jakarta. Dengan fundamental bisnis sekuat itu, nggak heran kalau sahamnya mulai dilirik para investor dari dalam dan luar negeri.

Aktivitas Pasar

Kalau kamu lihat pergerakan terbarunya, Saham MAPA tercatat naik signifikan sebesar 7 persen ke level Rp695 pada 22 Mei 2025. Angka ini melonjak dari pembukaan hari itu di level Rp655. Harga tertingginya mencapai Rp710, sementara yang terendah di Rp635.

Dengan volume transaksi mencapai 1,28 juta saham dan nilai transaksi sebesar Rp86,4 miliar, saham ini menunjukkan daya tarik yang cukup besar. Bahkan, dari total 956 perusahaan, MAPA berada di peringkat 84 untuk kapitalisasi pasar. Di sektor industrinya sendiri, MAPA berada di posisi ketiga dari 25. Artinya, saham ini punya performa yang cukup solid di kelasnya.

Investor Asing

Tren positif juga datang dari investor asing. Dalam beberapa bulan terakhir, terlihat peningkatan akumulasi saham oleh asing, menandakan bahwa ekspektasi mereka terhadap MAPA cukup tinggi. Hal ini tentu jadi sinyal positif buat kamu yang pengen ikut menikmati potensi pertumbuhan saham ini.

Investor asing cenderung masuk ke saham dengan fundamental yang bagus dan prospek jangka panjang yang cerah. Dengan jaringan internasional dan merek-merek global di bawah kendalinya, MAPA sangat memenuhi kriteria tersebut.

Perjalanan IPO Saham MAPA

MAPA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 Juli 2018. Saat itu, mereka menawarkan 427,56 juta saham kepada publik dari total saham terdaftar sebanyak 2,85 miliar lembar. Harga penawaran awalnya ada di level Rp2.100, yang sukses mengumpulkan dana sebesar Rp897,8 miliar.

Penjamin emisi utama dari IPO ini adalah PT Indo Premier Sekuritas, dan pencatatan dilakukan di papan pengembangan. Meski sempat mengalami fluktuasi pasca-IPO, performa saham MAPA menunjukkan tren yang cukup menjanjikan dalam jangka panjang.

Dividen Saham MAPA

Kalau kamu investor yang suka dengan dividen, MAPA nggak bakal mengecewakan. Pada tahun buku 2022, MAPA membagikan dividen final sebesar Rp40 per lembar saham. Meskipun pada 2023 dividen turun menjadi Rp5 per lembar, konsistensi pembagian ini tetap menunjukkan niat baik perusahaan kepada para pemegang saham.

Dividen memang bukan satu-satunya indikator performa, tapi bisa jadi sinyal bahwa perusahaan punya arus kas yang sehat dan menghargai investornya. Ini penting banget buat kamu yang ingin pegang saham dalam jangka panjang.

Siapa Saja Pemegang Saham MAPA?

Sebagian besar saham MAPA dikuasai oleh induknya, yaitu PT Mitra Adiperkasa Tbk, yang memiliki 68,83 persen dari total saham beredar. Sisanya tersebar di publik, dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5 persen. Beberapa nama yang tercatat sebagai pemegang saham individu antara lain Virendra Prakash Sharma, Sameer Prasad, dan Susiana Latif.

Komposisi ini menandakan bahwa perusahaan masih memiliki kontrol kuat dari grup utama, namun tetap terbuka bagi investor publik. Ini bisa jadi keuntungan karena stabilitas perusahaan lebih terjaga, tapi juga memberi ruang bagi partisipasi publik.

Kinerja Keuangan Saham MAPA

Ngomongin kinerja keuangan, MAPA menunjukkan pertumbuhan yang konsisten. Di Q4 2024, MAPA mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,76 triliun dengan laba bersih sebesar Rp252 miliar. Sementara di Q3 2024, perusahaan berhasil membukukan laba bersih lebih tinggi, mencapai Rp514 miliar dari pendapatan Rp4,53 triliun.

Jika ditarik ke belakang ke Q3 2023, MAPA hanya mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,61 triliun. Artinya, dalam setahun, perusahaan ini menunjukkan lonjakan pertumbuhan yang cukup mengesankan. Buat kamu yang mempertimbangkan aspek fundamental, angka-angka ini tentu jadi pertimbangan penting sebelum membeli saham MAPA.

Penutup

Nah, setelah kita bahas panjang lebar, sekarang giliran kamu untuk menilai: apakah Saham MAPA cocok untuk portofolio kamu? Dengan lini bisnis yang kuat, pertumbuhan yang stabil, dan daya tarik pasar yang cukup tinggi, MAPA menawarkan potensi yang menarik buat para investor ritel maupun institusi.

Jangan lupa untuk selalu lakukan riset lanjutan dan sesuaikan dengan profil risikomu ya. Tapi yang jelas, MAPA bukan sekadar saham biasa – ini adalah saham dari pemain besar di industri gaya hidup dan ritel yang sedang berkembang pesat di kawasan Asia Tenggara.