Apakah Saham KLBF Masih Layak Dibeli di 2025? Ini Analisisnya!

Kalau kamu sedang mencari saham yang relatif stabil, punya fundamental kuat, dan berasal dari sektor yang dibutuhkan sepanjang masa, mungkin Saham KLBF bisa jadi kandidat utama. Siapa sih yang nggak kenal Kalbe Farma? Nama ini udah malang melintang di dunia farmasi Indonesia, dan ternyata kiprahnya di bursa saham juga nggak bisa dianggap remeh. Tapi, apakah benar saham ini cocok untukmu? Yuk, kita bahas tuntas di artikel ini!

Sekilas Tentang Saham KLBF

PT Kalbe Farma Tbk, yang punya kode saham KLBF, memulai perjalanannya dari sesuatu yang sangat sederhana. Berdiri tahun 1966, perusahaan ini awalnya cuma berupa apotek kecil yang berada di sebuah bengkel. Tapi siapa sangka, dari awal yang sederhana itu, kini Kalbe berubah menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara.

Kalbe Farma resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Juli 1991. Hingga saat ini, KLBF memiliki empat pilar bisnis utama: farmasi (obat resep), produk kesehatan konsumen seperti vitamin dan suplemen, nutrisi, serta distribusi dan logistik. Perusahaan ini juga aktif dalam penelitian bioteknologi, sel induk, dan pengembangan obat-obatan baru. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp71,62 triliun dengan rasio P/E sekitar 20,95 dan dividen yield sebesar 2,35 persen. Cukup solid, bukan?

Aktivitas Pasar Saham KLBF

Sampai dengan 16 Juni 2025, harga saham KLBF ditutup di level Rp1.530, naik tipis 0,65 persen dari hari sebelumnya. Rentang pergerakannya hari itu berkisar antara Rp1.510 hingga Rp1.545, menandakan ada stabilitas harga yang cukup baik. Di balik angka-angka ini, kamu bisa melihat bahwa pergerakan harga KLBF cukup moderat, cocok buat kamu yang menghindari volatilitas ekstrem.

Volume perdagangan sahamnya juga cukup aktif, mencapai 27,3 juta lembar dengan nilai transaksi sebesar Rp46,8 miliar. Dengan frekuensi transaksi sebanyak 3.873 kali, kamu bisa menilai sendiri betapa tingginya minat pasar terhadap emiten ini. Apalagi dengan peringkat kapitalisasi pasar yang berada di urutan pertama dalam industrinya dan ke-26 dari seluruh perusahaan di BEI, KLBF menunjukkan reputasi yang sangat kuat.

Ketertarikan Investor Asing

Daya tarik Saham KLBF tidak hanya di mata investor lokal, tapi juga investor asing. Dengan fundamental yang kokoh dan fokus bisnis di sektor farmasi yang tahan krisis, tak heran jika asing cukup banyak melakukan akumulasi terhadap saham ini. Ini bisa jadi sinyal positif kalau kamu sedang mempertimbangkan untuk masuk.

Investor asing biasanya melihat potensi jangka panjang, dan Kalbe memenuhi banyak kriteria tersebut: bisnis mapan, inovasi berkelanjutan, serta komitmen terhadap pengembangan riset medis. Maka dari itu, ketika asing mulai banyak mengoleksi saham ini, bisa jadi pertanda bahwa mereka percaya akan pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Sejarah dan Detail IPO KLBF

Kalbe Farma mencatatkan diri di papan utama BEI pada 30 Juli 1991. Saat itu, jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebanyak 10 juta lembar, setara dengan 50 persen dari total saham terdaftar yang berjumlah 20 juta lembar. Harga penawaran awalnya cukup tinggi untuk ukuran saat itu, yaitu Rp7.800 per lembar saham.

Dana sebesar Rp78 miliar berhasil dikumpulkan dari IPO tersebut. Penjamin emisi utamanya adalah PT Merincorp dan PT Niaga Securities, sementara administrasi efek dipegang oleh PT Adimitra Jasa Korpora. Masuknya KLBF ke papan utama menunjukkan bahwa sejak awal, perusahaan ini memang menargetkan pertumbuhan yang serius dan kredibel.

Dividen Saham KLBF: Konsisten dan Menarik

Salah satu hal menarik dari memiliki saham ini adalah kebiasaan perusahaan dalam membagikan dividen secara konsisten. Untuk tahun buku 2024, Kalbe mengumumkan dividen final sebesar Rp36 per lembar saham yang dibayarkan pada 25 Juni 2025.

Menilik ke belakang, dividen tahun 2023 adalah Rp31, dan tahun 2022 sebesar Rp38. Ini menunjukkan bahwa Kalbe tetap memberikan keuntungan kepada para pemegang sahamnya meskipun dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif. Buat kamu yang suka passive income, KLBF bisa jadi pilihan yang patut dipertimbangkan.

Siapa Saja Pemegang Saham Utama KLBF?

Menurut data terakhir per 30 September 2024, mayoritas saham KLBF dimiliki oleh publik dengan porsi 40,46 persen. Selebihnya dimiliki oleh berbagai entitas besar seperti PT Ladang Ira Panen (10,46 persen), PT Gira Sole Prima (10,29 persen), PT Santa Seha Sanadi (10,07 persen), dan lainnya.

Pembaruan Terakhir: 30 September 2024

Menariknya, saham treasury (saham yang dibeli kembali oleh perusahaan) tercatat sebesar 1,55 persen. Ini bisa berarti perusahaan melihat nilai jangka panjang dari sahamnya sendiri, yang tentu memberi sinyal positif ke investor bahwa manajemen percaya terhadap kinerja masa depan KLBF.

Laporan Keuangan: Naik Turun tapi Tetap Cuan

Dari sisi keuangan, Kalbe menunjukkan performa yang cukup solid. Di kuartal pertama 2025, pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp8,8 triliun dengan laba bersih mencapai Rp1,07 triliun. Bandingkan dengan kuartal empat 2024 yang menghasilkan Rp8,3 triliun pendapatan dan Rp862 miliar laba bersih, maka terlihat adanya pertumbuhan.

Meski sempat menurun di kuartal tiga 2024, performa KLBF cepat pulih dan menunjukkan konsistensi yang kuat di kuartal-kuartal berikutnya. Ini memberi keyakinan bagi investor bahwa manajemen perusahaan bisa menavigasi tantangan dengan baik.

Penutup

Jadi, bagaimana? Apakah Saham KLBF cocok buat kamu? Kalau kamu mencari saham dengan stabilitas tinggi, dividen rutin, dan bisnis yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, KLBF jelas jadi kandidat kuat. Dari sejarah panjang yang inspiratif, performa pasar yang solid, hingga komitmen pada inovasi dan riset, Kalbe Farma telah membuktikan dirinya sebagai salah satu emiten terbaik di sektor farmasi Indonesia.

Tentu saja, seperti semua investasi, kamu tetap perlu melakukan analisis dan mempertimbangkan profil risikomu sendiri. Tapi kalau kamu suka saham yang tahan banting, KLBF layak untuk dipantau terus.