Konflik Israel-Palestina telah menjadi sorotan dunia selama beberapa dekade. Dalam rangka mendukung solidaritas dengan Palestina, beberapa perusahaan yang diduga memiliki keterkaitan dengan produk israel sering kali menjadi sasaran boikot. Berikut adalah daftar lengkap perusahaan saham yang diduga mendukung Israel:
1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
PT Unilever Indonesia Tbk, yang didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dan melakukan IPO pada tahun 1981, merupakan salah satu entitas yang dikenal memiliki hubungan erat dengan Israel. Perusahaan ini memegang kendali atas 44 merek yang tersebar luas di Indonesia.
- Alamat: Grha Unilever, Green Office Park Kav. 3, Jl. BSD Boulevard Barat, BSD City, Tangerang, Banten, 15345.
- Kontak: (+62 21) 80827000, 52995299 / (+62 21) 80827002, [email protected], https://www.unilever.co.id.
2. PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB)
PT Map Boga Adiperkasa Tbk, sebagai anggota MAP Group yang fokus pada ritel makanan dan minuman untuk merek internasional, didirikan pada tahun 2013. Perusahaan ini telah menciptakan lebih dari 550 toko di 37 kota di Indonesia termasuk Starbucks, namun dugaan kuat terkait dengan dukungan kepada Israel telah mengganggu citra perusahaannya.
- Alamat: Sahid Sudirman Center, 27th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, South Jakarta, DKI Jakarta, 10220.
- Kontak: (+62 21) 5746501, [email protected], https://www.mbai.co.id.
3. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST)
PT Fast Food Indonesia Tbk, yang mengoperasikan gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) sebagai satu-satunya pewaralaba KFC di Indonesia, didirikan pada tahun 1978 dan melakukan IPO pada tahun 1993. Namun, praktek bisnisnya yang mencurigakan terkait dengan Israel telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
- Alamat: Jl. Letjend M.T. Haryono Kav. 7, South Jakarta, DKI Jakarta, 12810.
- Kontak: (+62 21) 8301133, 8313368 / (+62 21) 8309384, 8300569, [email protected], https://kfcku.com.
Perusahaan-perusahaan ini diduga memiliki keterkaitan dengan Israel, sehingga dalam upaya mendukung Palestina, beberapa pihak sering kali menganjurkan untuk menghindari atau tidak berinvestasi pada perusahaan-perusahaan tersebut.