Kalau kamu sedang cari saham dengan profil unik dan potensi pertumbuhan dari sektor transportasi, Saham JAYA bisa jadi pilihan menarik. Saham ini mungkin belum setenar emiten-emiten blue chip lainnya, tapi kalau kamu telusuri lebih dalam, ada banyak hal menarik dari PT Armada Berjaya Trans Tbk (kode saham: JAYA) yang bisa jadi pertimbangan untuk investasi.
Di artikel ini, kita akan bahas tuntas mengenai Saham JAYA. Mulai dari latar belakang perusahaan, performa pasar, hingga dividen dan pemegang sahamnya. Jadi, kalau kamu penasaran apakah JAYA layak masuk ke portofolio investasi kamu, yuk simak pembahasannya sampai akhir!
Sekilas Tentang Saham JAYA
PT Armada Berjaya Trans Tbk, yang dikenal dengan Saham JAYA, adalah perusahaan yang punya sejarah cukup unik. Berdiri pada tahun 2012 dengan nama PT Armada Beton, perusahaan ini awalnya fokus pada bisnis pengangkutan pengaduk semen. Tapi pada tahun 2015, mereka mulai bertransformasi menjadi penyedia jasa angkutan darat umum dan akhirnya berganti nama menjadi Armada Berjaya Trans pada 2018.
Tutup Sebelumnya | Rp91,00 |
Rentang Hari | Rp90,00 – Rp94,00 |
Rentang Tahun | Rp78,00 – Rp125,00 |
Kapitalisasi Pasar | 73,46 M IDR |
Volume Rata-Rata | 2,29 jt |
Rasio P/E | 21,06 |
Hasil Dividen | 10,87% |
Sekarang, JAYA menyediakan berbagai layanan transportasi darat seperti pengangkutan muatan lepas, peti kemas, hingga truk long box. Tidak cuma itu, mereka juga punya layanan bea cukai, pergudangan, dan transportasi domestik dari pintu ke pintu yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Kantor pusatnya sendiri ada di kawasan strategis Tanjung Priok, Jakarta.
Aktivitas Pasar Saham JAYA
Per 27 Juni 2025, harga Saham JAYA tercatat di level IDR 92, naik 1 poin dari hari sebelumnya. Walau kenaikannya cuma 1,10 persen, tapi ini menunjukkan adanya pergerakan positif yang bisa kamu cermati. Volume perdagangan hari itu mencapai 796.400 saham, dengan nilai transaksi hampir mencapai 800 juta rupiah.
Aktivitas Pasar Saham JAYA
Pembaruan Terakhir: 27 Juni 2025, 04:14 PM
Kode Saham | JAYA |
Harga Terakhir | IDR 92 +1 (+1,10%) |
Pembukaan | IDR 92 |
Penutupan Sebelumnya | IDR 0 |
Penawaran (Offer) | IDR 92 |
Penawaran (Bid) | IDR 91 |
Harga Terendah | IDR 90 |
Harga Tertinggi | IDR 93 |
Volume | 796.400 Saham |
Nilai Transaksi | IDR 798.499.008 |
Frekuensi | 74 Kali |
EPS | IDR 0 |
PE Ratio | 329 Kali |
Kapitalisasi Pasar | IDR 73.462 Juta |
Peringkat Kapitalisasi Industri | 19 dari 26 |
Peringkat Kapitalisasi Semua Perusahaan | 837 dari 956 |
Harga terendah harian Saham JAYA ada di IDR 90 dan tertinggi di IDR 93. Meski fluktuasi tergolong sempit, hal ini bisa mencerminkan bahwa saham ini sedang dalam fase konsolidasi. Kapitalisasi pasar perusahaan berada di kisaran IDR 73,46 miliar, menempatkannya di peringkat ke-837 dari 956 perusahaan yang tercatat. Di industrinya sendiri, JAYA menempati peringkat 19 dari 26—artinya masih banyak ruang untuk bertumbuh.
Investor Asing dan Pergerakan Modal
Kalau kamu bertanya-tanya tentang ketertarikan investor asing terhadap Saham JAYA, sejauh ini memang belum banyak data eksplisit yang menunjukkan dominasi mereka. Tapi dengan struktur saham publik yang mencapai lebih dari 28 persen, terbuka peluang masuknya modal asing ke dalam saham ini, terutama jika performa perusahaan terus menunjukkan tren positif.
Investor asing biasanya mengincar saham dengan fundamental kuat dan manajemen transparan. Jika PT Armada Berjaya Trans bisa mempertahankan konsistensi dalam performa dan meningkatkan eksposur, bukan tidak mungkin Saham JAYA jadi incaran baru di sektor transportasi darat Indonesia.
Perjalanan IPO Saham JAYA
JAYA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 21 Februari 2019. Saat itu, mereka menawarkan 150 juta saham ke publik dari total 375 juta saham yang terdaftar. Dengan harga penawaran awal sebesar IDR 288 per saham, JAYA berhasil mengumpulkan dana sebesar 43,2 miliar rupiah dari IPO-nya.
Informasi IPO
Tanggal IPO | 21 Februari 2019 |
Saham Penawaran | 150.000.000 |
Saham Pendiri | 225.000.000 |
Total Saham Terdaftar | 375.000.000 |
Persentase Saham Penawaran | 40,00% |
Harga Penawaran | IDR 288 |
Dana Terkumpul | IDR 43.200.000.000 |
Biro Administrasi Efek | PT. Adimitra Jasa Korpora |
Penjamin Emisi Utama | PT. UOB Kay Hian Sekuritas |
Papan Pencatatan | Development |
Penjamin emisi utama untuk IPO ini adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas, sementara biro administrasi efeknya dipegang oleh PT Adimitra Jasa Korpora. Saham JAYA tercatat di papan pengembangan, yang umumnya dihuni oleh perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi. Jadi kalau kamu suka berinvestasi di saham-saham berkembang, JAYA bisa jadi kandidat yang patut diperhitungkan.
Dividen Saham JAYA: Konsisten Meski Kecil
Salah satu daya tarik Saham JAYA adalah kebijakan dividennya yang cukup konsisten. Pada tahun buku 2024, perusahaan ini membagikan dua kali dividen: interim sebesar IDR 5 pada 3 September 2024 dan final dengan nominal yang sama pada 4 Juli 2025. Artinya, dalam satu tahun buku, investor mendapatkan IDR 10 per lembar saham.
Riwayat Dividen
Tahun Buku | Dividen per Lembar | Tanggal Pembayaran | Jenis |
---|---|---|---|
2024 | IDR 5,00 | 04 Juli 2025 | Final |
2024 | IDR 5,00 | 03 September 2024 | Interim |
2023 | IDR 2,00 | 07 Desember 2023 | Interim |
Meski jumlahnya belum terlalu besar, tapi pembagian dividen ini menunjukkan komitmen manajemen terhadap pemegang saham. Bahkan di tahun 2023, mereka juga membagikan dividen interim IDR 2. Dengan hasil dividen mencapai 10,87 persen, ini tentu menarik bagi investor yang mengincar passive income dari dividen.
Struktur Pemegang Saham
Saham JAYA didominasi oleh PT Prima Globalindo Logistik Tbk yang memiliki hampir 46 persen saham perusahaan. Ini menunjukkan adanya pemegang saham pengendali dengan stake besar yang bisa memengaruhi arah kebijakan perusahaan. Selain itu, ada juga nama individu seperti Darmawan Suryadi (18,6 persen) dan Jap Astrid Patricia (7,06 persen).
Pemegang Saham
Pembaruan Terakhir: 30 September 2024
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor | Persentase |
---|---|---|---|
PT Prima Globalindo Logistik Tbk | 365.597.400 Saham | IDR 36.559.740.000 | 45,79% |
Public (each below 5%) | 228.012.499 Saham | IDR 22.801.249.900 | 28,56% |
Darmawan Suryadi | 148.526.330 Saham | IDR 14.852.633.000 | 18,60% |
Jap Astrid Patricia | 56.363.165 Saham | IDR 5.636.316.500 | 7,06% |
Saham publik yang tersebar (di bawah 5 persen masing-masing) mencapai hampir 29 persen. Ini berarti ada cukup banyak saham yang bisa diperdagangkan di pasar, memberikan likuiditas yang cukup bagi para trader atau investor ritel seperti kamu.
Performa Keuangan Saham JAYA
Kalau kita lihat laporan keuangan terbaru JAYA, terlihat fluktuasi yang cukup tajam dalam pendapatan dan laba bersih. Di kuartal pertama 2025, perusahaan mencetak pendapatan sebesar 16,4 miliar rupiah dengan laba bersih 222 juta rupiah. Ini mengalami penurunan dibanding Q1 2024 yang mencetak laba 2,88 miliar dengan pendapatan 27,7 miliar.
Data Keuangan Perusahaan
Periode | Penghasilan | Keuntungan Bersih |
---|---|---|
Q1 – 2025 | 16.426 M | 222 M |
Q4 – 2024 | 23.887 M | -1.194 M |
Q3 – 2024 | 24.140 M | 1.702 M |
Q2 – 2024 | 24.940 M | 2.759 M |
Q1 – 2024 | 27.742 M | 2.885 M |
Q4 – 2023 | 21.931 M | -1.232 M |
Namun jangan buru-buru skeptis. Di sepanjang 2024, JAYA sempat mencatat laba signifikan di Q2 dan Q3 (masing-masing 2,7 miliar dan 1,7 miliar), meskipun sempat mengalami rugi bersih di Q4 2024 dan Q4 2023. Fluktuasi ini menunjukkan bahwa meskipun bisnisnya berjalan, tantangan eksternal dan biaya operasional masih mempengaruhi margin keuntungan. Tapi dengan strategi yang tepat, potensi pemulihan tetap terbuka.
Penutup
Nah, sekarang kamu sudah kenal lebih dekat dengan Saham JAYA. Mulai dari sejarah perusahaan, performa pasar, hingga dividen dan struktur pemegang sahamnya, semua aspek tersebut bisa jadi bahan pertimbangan sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi. Meski bukan saham besar, JAYA punya potensi tersembunyi yang layak diperhitungkan, terutama bagi kamu yang ingin bermain di sektor transportasi darat.
Seperti biasa, sebelum kamu membeli saham apapun termasuk Saham JAYA, pastikan kamu sudah melakukan riset mandiri dan menyesuaikan dengan profil risiko. Karena investasi itu soal strategi dan konsistensi, bukan hanya ikut-ikutan tren. Selamat berinvestasi dan semoga portofolio kamu makin cuan!