Halo kamu yang lagi penasaran dengan dunia saham! Kali ini kita akan membahas salah satu emiten yang mungkin belum banyak disorot, tapi menyimpan cerita menarik di balik pergerakannya: Saham MGNA. Banyak yang bertanya-tanya, apa sih MGNA itu? Apakah layak untuk dipertimbangkan dalam portofolio investasi kamu?
Nah, daripada cuma penasaran, yuk simak artikel ini sampai habis. Siapa tahu, setelah membaca, kamu jadi lebih jeli melihat peluang investasi di balik emiten ini.
Sekilas Tentang Saham MGNA
MGNA adalah kode saham dari PT Magna Investama Mandiri Tbk, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor jasa, perdagangan, dan investasi. Perusahaan ini sudah cukup lama berdiri, tepatnya sejak 9 Maret 1984, dengan nama awal PT Arkasa Utama Leasing.
Item | Nilai |
---|---|
Harga Saham Saat Ini | Rp26,00 |
Perubahan 1 Bulan | +23,81% (+Rp5,00) |
Tutup Sebelumnya | Rp26,00 |
Rentang Tahun | Rp6,00 – Rp30,00 |
Kapitalisasi Pasar | Rp88,67 Miliar |
Volume Rata-rata | 276,34 ribu |
Rasio P/E | 15,78 |
Hasil Dividen | – |
Fokus utama bisnis MGNA adalah menyediakan berbagai layanan keuangan seperti pembiayaan konsumen, leasing untuk bisnis, dan anjak piutang. Kantor pusatnya terletak di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, dan perusahaan ini memiliki jaringan yang cukup luas dengan 28 kantor cabang serta satu kantor perwakilan di Indonesia. MGNA juga memiliki anak usaha bernama PT Padi Unggul Indonesia, yang bergerak di sektor agribisnis. Menarik, bukan?
Aktivitas Pasar Saham MGNA
Per tanggal 2 Mei 2025, saham MGNA menunjukkan pergerakan yang cukup mencolok. Dibuka di harga Rp26, saham ini langsung menguat 8 persen dibandingkan penutupan sebelumnya. Memang volume perdagangan masih kecil, hanya 5.842 lembar saham, tapi ini bisa menjadi sinyal awal kebangkitan minat investor.
Periode | Kisaran Harga | Pergerakan Harga | Volume Tertinggi |
---|---|---|---|
Januari 2025 | Rp15 – Rp17 | Stabil | ±50.000 |
Februari 2025 | Rp17 – Rp26 | Naik tajam | ±500.000 |
Maret – April 2025 | Rp18 – Rp25 | Bervariasi, mulai menguat lagi | ±100.000 |
Jika melihat datanya, MGNA memiliki EPS (Earnings Per Share) sebesar Rp2 dan PE Ratio di angka 11. Kapitalisasi pasarnya masih tergolong kecil, yakni sekitar Rp88,67 miliar, menempati peringkat ke-814 dari 955 perusahaan di bursa. Meski berada di papan bawah, hal ini justru bisa menarik perhatian investor yang mencari saham berpotensi tinggi dengan valuasi rendah.
Bagaimana dengan Investor Asing?
Menariknya, Saham MGNA belum banyak dilirik oleh investor asing. Ini bisa jadi karena kapitalisasi pasarnya yang masih kecil atau kurangnya eksposur media terhadap perusahaan ini. Namun, hal tersebut justru membuka ruang bagi kamu yang suka saham undervalued dan berpotensi naik ketika sudah mulai terekspos pasar internasional.
Tanggal | Volume Saham | Keterangan |
---|---|---|
23 Feb | +10.000 | Net Buy |
21–22 Feb | -100.000 | Net Sell |
28 Feb | -110.000 | Net Sell |
29 Feb | -380.000 | Penjualan Besar |
01 Mar | -120.000 | Net Sell |
04 Mar | -60.000 | Net Sell |
07 Mar | -150.000 | Net Sell |
13 Mar | -90.000 | Net Sell |
19 Mar | -130.000 | Net Sell |
Kondisi seperti ini seringkali menjadi “hidden opportunity” di kalangan investor ritel dalam negeri. Jadi, jika kamu jeli membaca tren dan data keuangan perusahaan, bisa jadi MGNA adalah salah satu saham dengan potensi cuan yang belum dilirik banyak orang.
Sejarah IPO MGNA
MGNA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 7 Juli 2014. Saat IPO, perusahaan menawarkan 700 juta saham ke publik, dari total 1 miliar saham yang terdaftar. Itu artinya, 70 persen saham dilepas ke masyarakat, sementara sisanya masih dimiliki pendiri.
Informasi | Detail |
---|---|
IPO Date | 7 Juli 2014 |
Saham Penawaran | 700.000.000 |
Saham Pendiri | 300.000.000 |
Total Saham Terdaftar | 1.000.000.000 |
Persentase | 70,00% |
Harga Penawaran | 105 (IDR) |
Dana Terkumpul | 73.500.000.000 (IDR) |
Biro Administrasi Efek | PT. Ficomindo Buana Registrar |
Penjamin Emisi Utama | PT. Jasa Utama Capital |
Papan Pencatatan | Development |
Harga penawaran waktu itu hanya Rp105 per saham, dan dari IPO tersebut MGNA berhasil menghimpun dana sebesar Rp73,5 miliar. Penjamin emisi utamanya adalah PT Jasa Utama Capital, dan administrasi efeknya dipegang oleh PT Ficomindo Buana Registrar. MGNA tercatat di papan pengembangan (development board), yang berarti saham ini masih tergolong dalam kategori perusahaan dengan risiko dan potensi pertumbuhan yang tinggi.
Bagaimana dengan Dividen?
Sayangnya, hingga kini MGNA belum tercatat rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Ini bisa jadi karena perusahaan masih fokus pada ekspansi bisnis dan menahan laba untuk digunakan kembali (retained earnings). Buat kamu yang mencari pendapatan pasif dari dividen, mungkin MGNA belum bisa memenuhi ekspektasi tersebut saat ini.
Namun, strategi tidak membagikan dividen ini bisa juga menjadi sinyal bahwa manajemen ingin mengembangkan bisnis lebih jauh sebelum mulai berbagi keuntungan. Buat kamu yang punya horizon investasi jangka panjang, ini bisa jadi pertimbangan menarik.
Siapa Saja Pemegang Saham MGNA?
Berdasarkan data per 30 September 2024, pemilik mayoritas dari Saham MGNA adalah PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk, dengan kepemilikan mencapai 70,20% dari total saham. Ini menunjukkan adanya dukungan dari korporasi besar di balik MGNA, yang bisa memberikan stabilitas dan kepercayaan lebih bagi investor.
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor | Persentase |
---|---|---|---|
(Serie B) – PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk | 2.394.283.423 Saham | 239.428.342.300 IDR | 70,20% |
(Serie A) – Public (each below 5%) | 823.080.977 Saham | 82.308.097.700 IDR | 24,13% |
(Serie A) – Nobhill Capital Corporation | 180.000.000 Saham | 18.000.000.000 IDR | 5,28% |
(Serie B) – Public (each below 5%) | 13.111.064 Saham | 655.553.200 IDR | 0,38% |
Sisanya dimiliki oleh publik, dengan Nobhill Capital Corporation menjadi pemegang saham terbesar kedua dengan porsi sekitar 5,28%. Menariknya, sebagian besar pemegang saham publik lainnya memiliki porsi di bawah 5%, yang berarti penyebaran saham cukup merata di kalangan investor ritel.
Data Keuangan MGNA: Tanda-tanda Pertumbuhan
Kinerja keuangan MGNA menunjukkan tren yang fluktuatif, namun ada sinyal positif dari sisi laba bersih. Pada kuartal keempat 2024, MGNA mencatat pendapatan sebesar Rp13,65 miliar dengan laba bersih sebesar Rp3,5 miliar. Angka ini meningkat signifikan dibanding kuartal sebelumnya.
Periode | Penghasilan | Keuntungan Bersih |
---|---|---|
Q4 – 2024 | 13.652 M | 3.507 M |
Q3 – 2024 | 16.310 M | 1.814 M |
Q2 – 2024 | 11.820 M | 1.952 M |
Q1 – 2024 | 8.219 M | -1.653 M |
Q4 – 2023 | 11.447 M | -451 M |
Q3 – 2023 | 14.901 M | 1.340 M |
Di kuartal ketiga, pendapatan mencapai Rp16,31 miliar dengan laba bersih Rp1,81 miliar. Sementara itu, kuartal pertama sempat mencatat rugi sebesar Rp1,65 miliar, tapi MGNA berhasil membalikkan keadaan di kuartal-kuartal berikutnya. Buat kamu yang jeli membaca fundamental, ini menunjukkan kemampuan manajemen untuk memulihkan kinerja perusahaan secara bertahap.
Penutup
Nah, itu dia ulasan lengkap mengenai Saham MGNA. Dari sejarah, aktivitas pasar, IPO, hingga performa keuangan terbaru, semuanya menunjukkan bahwa MGNA adalah saham yang layak untuk diperhatikan, terutama bagi kamu yang suka dengan saham berpotensi tinggi namun belum banyak terekspos.
Memang, MGNA belum populer di kalangan investor besar atau asing, tapi justru di situlah peluangnya. Dengan pendekatan jangka menengah hingga panjang, siapa tahu MGNA bisa menjadi salah satu portofolio emas kamu di masa depan. Yuk, tetap update dan bijak dalam berinvestasi!