Kamu pasti sering mendengar istilah saham gorengan, saham undervalue, atau saham tidur. Tapi pernah dengar soal saham KIAS? Saham yang satu ini mungkin belum terlalu sering muncul di radar kamu, tapi justru di situlah daya tariknya. Saham KIAS punya cerita panjang, nilai yang super murah, dan potensi menarik buat kamu yang hobi berburu saham-saham “unik” di pasar.
Artikel ini bakal ngajak kamu kenalan lebih dekat dengan saham KIAS. Mulai dari sejarah perusahaan, aktivitas pasar terbaru, sampai siapa pemegang saham terbesarnya. Siap untuk menyelam ke dunia saham yang satu ini? Yuk kita mulai!
Sekilas Tentang Saham KIAS
Saham KIAS adalah representasi dari kepemilikan di PT Keramika Indonesia Association Tbk, sebuah perusahaan yang punya sejarah panjang di industri keramik. Berdiri sejak 1953, perusahaan ini awalnya hanya memproduksi beberapa jenis piring dalam skala kecil. Seiring waktu, mereka mulai memproduksi keramik dinding dan aksesorisnya pada tahun 1968.
Informasi | Detail |
---|---|
Tutup Sebelumnya | Rp19,00 |
Rentang Hari | Rp20,00 – Rp20,00 |
Rentang Tahun | Rp10,00 – Rp31,00 |
Kapitalisasi Pasar | Rp298,58 Miliar |
Volume Rata-Rata | 455,59 Ribu |
Rasio P/E | – |
Hasil Dividen | – |
Perusahaan ini terus berkembang hingga akhirnya melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994. Kini, KIAS punya dua anak perusahaan besar yaitu PT Kia Keramik Mas yang memproduksi genteng keramik, dan PT Kia Serpih Mas yang fokus ke keramik lantai. Jadi bisa dibilang, meskipun harga sahamnya murah, lini bisnisnya tetap punya fondasi yang kokoh.
Aktivitas Pasar Saham KIAS
Saham KIAS sempat menarik perhatian karena harganya yang super murah, hanya Rp20 per lembar saham per 20 Juni 2025. Ini mengalami kenaikan 5,26% dari harga sebelumnya yang hanya Rp19. Volume transaksi pun mencapai 1.400 saham dengan nilai transaksi mencapai Rp425 juta. Kalau kamu suka saham-saham murah, ini jelas masuk kategori saham gocap alias saham receh.
Pembaruan Terakhir: 20 Juni 2025, 02:50 PM
Informasi | Detail |
---|---|
Nama Saham | KIAS |
Harga Terakhir | IDR 20 (+1 / +5,26%) |
Pembukaan | IDR 20 |
Penutupan Sebelumnya | IDR 0 |
Penawaran (Offer) | IDR 0 |
Penawaran (Bid) | IDR 0 |
Harga Terendah | IDR 20 |
Harga Tertinggi | IDR 20 |
Volume | 1.400 Saham |
Nilai Transaksi | IDR 425.000.000 |
Frekuensi | 44 Kali |
EPS | IDR -1 |
PE Ratio | -19 Kali |
Kapitalisasi Pasar | IDR 298.582 Juta |
Peringkat Kapitalisasi di Industri | 8 dari 14 |
Peringkat Kapitalisasi Semua Perusahaan | 636 dari 956 |
Tapi jangan salah, kapitalisasi pasar KIAS ternyata cukup besar, yaitu sekitar Rp298,58 miliar. Di sektor industrinya sendiri, KIAS berada di peringkat 8 dari 14. Sementara secara keseluruhan di BEI, posisi kapitalisasi pasar KIAS ada di urutan 636 dari total 956 perusahaan tercatat. Ini artinya meskipun kecil, saham KIAS tetap punya tempat di pasar modal Indonesia.
Investor Asing: Apakah Mereka Tertarik?
Menariknya, investor asing mulai memperhatikan saham-saham lapis ketiga seperti KIAS. Dengan harga yang sangat rendah dan potensi rebound, tidak menutup kemungkinan mereka akan mulai masuk. Apalagi jika ada sentimen positif dari industri properti atau perbaikan fundamental perusahaan.
Meskipun belum ada catatan besar soal aksi beli besar-besaran oleh investor asing di saham KIAS, namun pola seperti ini seringkali menjadi awal dari kenaikan volume dan harga di masa depan. Jadi, kalau kamu jeli, bisa jadi kamu lebih duluan masuk dibanding institusi besar.
Melirik IPO Saham KIAS
Saham KIAS resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Desember 1994. Waktu itu, perusahaan menawarkan sebanyak 25 juta saham ke publik dari total 85 juta saham yang terdaftar, atau sekitar 29,41% dari seluruh saham. Harga penawaran saat itu adalah Rp2.750 per lembar saham. Lumayan tinggi, apalagi kalau dibandingkan dengan harga sekarang yang cuma Rp20.
Informasi IPO | Detail |
---|---|
Tanggal IPO | 8 Desember 1994 |
Saham Penawaran | 25.000.000 |
Saham Pendiri | 60.000.000 |
Total Saham Terdaftar | 85.000.000 |
Persentase Penawaran | 29,41% |
Harga Penawaran | IDR 2.750 |
Dana Terkumpul | IDR 68.750.000.000 |
Biro Administrasi Efek | PT. Adimitra Jasa Korpora |
Penjamin Emisi Utama | PT. Makindo |
Papan Pencatatan | Development |
Dana yang berhasil dikumpulkan dari IPO tersebut mencapai sekitar Rp68,75 miliar, jumlah yang cukup besar untuk waktu itu. Penjamin emisi utama dalam proses IPO ini adalah PT Makindo, dan pencatatan dilakukan di papan pengembangan. Hal ini mencerminkan niat KIAS untuk terus tumbuh dan mengembangkan bisnisnya.
Kebijakan Dividen Saham KIAS
KIAS memang sudah lama tidak membagikan dividen. Tapi kalau kamu lihat ke belakang, perusahaan ini sempat rajin berbagi. Tahun buku 2014, KIAS membagikan dividen Rp1,55 per lembar. Tahun sebelumnya, pada 2013, mereka juga memberikan Rp1,51, dan pada 2012 sebesar Rp0,24. Ini bukti bahwa KIAS pernah berada di masa keemasan.
Tahun Buku | Dividen per Lembar (IDR) | Tanggal Pembayaran | Jenis |
---|---|---|---|
2014 | 1,55 | 30 Juli 2015 | Final |
2013 | 1,51 | 29 Agustus 2014 | Final |
2012 | 0,24 | 30 Juli 2013 | Final |
Sayangnya, beberapa tahun terakhir perusahaan belum mencatatkan laba konsisten, sehingga distribusi dividen pun dihentikan sementara. Tapi kalau kinerja keuangan mulai pulih, bukan tidak mungkin tradisi bagi-bagi dividen ini bisa kembali dilakukan.
Siapa Saja Pemegang Saham KIAS?
Mayoritas saham KIAS saat ini dikuasai oleh SCG Building Materials Co Ltd sebanyak 92,04%. Ini adalah perusahaan besar asal Thailand yang punya fokus di industri material bangunan. Artinya, perusahaan ini punya pemilik yang kuat dan berpengalaman di industri sejenis.
Pembaruan Terakhir: 30 September 2024
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor (IDR) | Persentase (%) |
---|---|---|---|
(Serie B) – SCG Building Materials Co Ltd | 13.741.458.453 | 1.442.853.137.565 | 92,04% |
(Serie A & B) – Public (masing-masing di bawah 5%) | 899.501.347 | 108.817.920.435 | 6,03% |
(Serie A) – PT Mitra Investindo Multicopora | 288.140.200 | 60.509.442.000 | 1,93% |
Sisanya, sekitar 6,03% dimiliki oleh publik dengan kepemilikan di bawah 5%, dan 1,93% dimiliki oleh PT Mitra Investindo Multicopora. Struktur kepemilikan seperti ini menunjukkan bahwa perusahaan dikendalikan secara ketat oleh pemilik mayoritas, yang bisa jadi sinyal stabilitas atau… sinyal kalau saham ini susah bergerak liar.
Data Keuangan Saham KIAS: Naik Turun Performanya
Kalau kamu tipe investor yang suka lihat laporan keuangan, kamu bakal mendapati kinerja KIAS cukup fluktuatif. Di kuartal 1 tahun 2025, pendapatan KIAS tercatat Rp143,6 miliar namun rugi bersih Rp15,3 miliar. Di Q4 2024, justru untung Rp4,7 miliar dari pendapatan Rp154,7 miliar. Artinya, ada potensi tapi masih belum stabil.
Periode | Penghasilan (Juta IDR) | Keuntungan Bersih (Juta IDR) |
---|---|---|
Q1 – 2025 | 143.621 | -15.354 |
Q4 – 2024 | 154.752 | 4.741 |
Q3 – 2024 | 155.860 | -9.693 |
Q2 – 2024 | 121.105 | -19.425 |
Q1 – 2024 | 160.217 | -937 |
Q4 – 2023 | 157.194 | 1.637 |
Lebih jauh lagi, sepanjang tahun 2024, laba bersih KIAS naik turun. Kadang rugi, kadang untung tipis. Hal ini menunjukkan bahwa KIAS sedang berjuang untuk kembali sehat secara finansial. Tapi di sisi lain, ini juga bisa jadi peluang buat kamu yang suka spekulasi dengan saham-saham turnaround.
Penutup
Nah, setelah kamu baca semuanya, bagaimana menurut kamu soal saham KIAS? Dengan harga yang super murah, pemilik mayoritas yang kuat, dan bisnis keramik yang masih eksis, saham ini punya daya tarik tersendiri. Tapi tentu saja, kamu tetap perlu cermat karena laporan keuangannya masih belum konsisten dan potensi risikonya cukup tinggi.
Kalau kamu tipe investor yang sabar dan siap menunggu saham tidur bangkit dari kubur, saham KIAS bisa jadi salah satu yang layak kamu pantau. Tapi buat kamu yang lebih suka saham dengan kinerja solid tiap kuartal, mungkin saham ini masih perlu waktu.
Yang jelas, mengenal saham KIAS adalah langkah awal yang bagus. Karena di dunia saham, siapa cepat dia dapat. Jadi, terus belajar, pantau terus pergerakan pasar, dan jangan takut untuk ambil peluang!