PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, yang juga memiliki dan mengelola Lucy in The Sky—sebuah rooftop bar terkenal di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta. Tempat ini dikenal karena vibes-nya yang estetik dan jadi pilihan favorit anak muda maupun profesional urban yang ingin bersantai setelah bekerja.
Selain Lucy in The Sky di SCBD, perusahaan ini juga mengembangkan bisnis serupa di berbagai lokasi strategis lainnya di Jakarta. Dengan mengusung konsep rooftop yang menyatu dengan gaya hidup modern, LUCY mencoba membangun ekosistem hiburan yang relevan dengan tren masa kini. Menarik, ya? Tapi bagaimana dengan sahamnya?
Aktivitas Pasar Saham LUCY
Pergerakan saham LUCY terakhir menunjukkan harga IDR 119, mengalami sedikit penurunan sebesar -1,00% dari penutupan sebelumnya. Meski tidak terlalu signifikan, ini bisa mencerminkan dinamika minat investor terhadap saham ini yang cenderung fluktuatif di tengah pasar yang bergerak cepat.
Parameter | Nilai |
---|---|
Kode Saham | LUCY |
Harga Saat Ini | IDR 119 (-1 / -1,00%) |
Pembaharuan Terakhir | 26 May 2025, 09:33 AM |
Pembukaan | IDR 119 |
Penutupan Sebelumnya | IDR 0 |
Penawaran (Offer) | IDR 119 |
Penawaran (Bid) | IDR 117 |
Harga Terendah | IDR 117 |
Harga Tertinggi | IDR 119 |
Volume | 82 Saham |
Nilai Transaksi | IDR 1.000.000 |
Frekuensi Transaksi | 14 Kali |
EPS (Earnings per Share) | IDR 0 |
PE Ratio | 0 Kali |
Kapitalisasi Pasar | IDR 0 Jt |
Peringkat Kapitalisasi Industri | 33 dari 51 |
Peringkat Kapitalisasi Semua Perusahaan | 677 dari 956 |
Pada perdagangan tanggal 26 Mei 2025 pukul 09.33 pagi, saham ini dibuka di harga IDR 119 dan bergerak di rentang IDR 117 hingga IDR 119. Dengan volume hanya 82 lembar saham dan nilai transaksi sebesar 1 juta rupiah, terlihat bahwa likuiditas saham ini tergolong tipis. Saham LUCY tercatat berada di peringkat 33 dari 51 dalam kategori kapitalisasi pasar di industrinya, dan peringkat ke-677 dari 956 perusahaan secara keseluruhan. Artinya, saham ini masih berada di level mikro kapitalisasi.
Investor Asing: Minim Aksi, Tapi Potensial
Sejauh ini, investor asing belum begitu aktif dalam mengoleksi saham LUCY. Mungkin karena perusahaan ini masih dalam tahap pertumbuhan dan belum memberikan hasil laba konsisten yang bisa menarik minat investor institusional luar negeri.
Namun, justru di situlah peluangnya. Ketika saham belum banyak diburu asing, artinya kamu sebagai investor lokal punya kesempatan lebih awal untuk mengamati dan menilai prospeknya. Jika suatu saat performa perusahaan membaik dan mulai dilirik investor asing, valuasinya bisa meningkat drastis. Tentunya ini bisa jadi momen cuan buat kamu yang masuk lebih dulu.
Sejarah IPO Saham LUCY
Saham LUCY resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 5 Mei 2021. Pada saat IPO, perusahaan menawarkan sebanyak 337.500.000 saham baru ke publik dengan harga penawaran Rp100 per lembar. Dari proses ini, LUCY berhasil menghimpun dana sebesar Rp33,75 miliar.
Parameter | Nilai |
---|---|
Tanggal IPO | 5 Mei 2021 |
Saham Penawaran | 337.500.000 |
Saham Pendiri | 697.500.000 |
Total Saham Terdaftar | 1.035.000.000 |
Persentase Penawaran | 32,61% |
Harga Penawaran | IDR 100 |
Dana Terkumpul | IDR 33.750.000.000 |
Biro Administrasi Efek | PT. Adimitra Jasa Korpora Indonesia |
Penjamin Emisi Utama | PT. Indo Capital Sekuritas |
Papan Pencatatan | Acceleration |
Total saham yang terdaftar saat itu mencapai 1.035.000.000 lembar, dengan saham publik berkontribusi sekitar 32,61 persen dari total kepemilikan. Proses IPO ini didampingi oleh PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin emisi, dan saham LUCY tercatat di papan akselerasi. Jadi bisa dibilang, ini adalah saham perusahaan yang masih dalam fase ekspansi awal.
Dividen: Sekilas Pembagian Keuntungan
Meskipun tergolong baru, LUCY sudah sempat membagikan dividen. Pada tahun buku 2022, perusahaan membagikan dividen final sebesar IDR 4,70 per lembar saham yang dibayarkan pada 31 Mei 2023. Ini adalah sinyal positif, walaupun perusahaan masih mencatat rugi bersih di tahun-tahun berikutnya.
Tahun Buku | Dividen per Lembar | Tanggal Pembayaran | Jenis |
---|---|---|---|
2022 | 4,70 IDR | 31 Mei 2023 | Final |
Pembagian dividen ini menunjukkan niat baik manajemen untuk memberikan nilai lebih bagi pemegang saham. Tapi kamu juga perlu ingat bahwa dividen bukan satu-satunya indikator perusahaan yang sehat, apalagi jika laba bersih belum konsisten.
Siapa Pemilik Saham LUCY? Intip Struktur Kepemilikannya
Kalau kamu penasaran siapa yang berada di balik LUCY, berikut struktur kepemilikannya berdasarkan data terakhir per 30 Juni 2024. Mayoritas saham dikuasai oleh PT Delta Wibawa Bersama sebesar 49,50%. Kemudian ada individu bernama Dimas Wibowo yang memegang 24,78%.
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor (IDR) | Persentase |
---|---|---|---|
PT Delta Wibawa Bersama | 749.874.542 | 7.498.745.420 | 49,50% |
Dimas Wibowo | 375.425.886 | 3.754.258.860 | 24,78% |
Public (each below 5%) | 228.918.065 | 2.289.180.650 | 15,11% |
Surya Andarurachman Putra | 130.025.000 | 1.300.250.000 | 8,58% |
Billy Sabarto | 27.650.000 | 276.500.000 | 1,83% |
Hermansyah | 2.880.400 | 28.804.000 | 0,19% |
Selain itu, publik memegang 15,11% dari total saham, dan sisanya dimiliki oleh beberapa nama seperti Surya Andarurachman Putra, Billy Sabarto, dan Hermansyah dalam jumlah yang lebih kecil. Komposisi ini menunjukkan bahwa kepemilikan LUCY masih sangat terkonsentrasi pada pihak-pihak tertentu, yang bisa jadi pedang bermata dua—stabilitas atau dominasi.
Data Keuangan: Masih Merugi, Tapi Ada Potensi
Kinerja keuangan LUCY memang belum sepenuhnya stabil. Pada kuartal empat 2024, perusahaan mencatat pendapatan sebesar IDR 100,67 miliar, namun mengalami kerugian bersih hingga IDR 12,61 miliar. Begitu juga di kuartal dua 2024 yang mencatat rugi IDR 6,95 miliar.
Periode | Penghasilan (Miliar IDR) | Keuntungan Bersih (Miliar IDR) |
---|---|---|
Q4 – 2024 | 100.679 | -12.615 |
Q2 – 2024 | 39.213 | -6.950 |
Q4 – 2023 | 100.890 | 573 |
Q2 – 2023 | 41.999 | 1.790 |
Q4 – 2022 | 66.140 | 5.705 |
Q2 – 2022 | 21.513 | 3.287 |
Namun kalau kamu telusuri lebih jauh, di tahun sebelumnya, LUCY sempat mencetak laba bersih, seperti di Q4 2023 sebesar IDR 573 juta dan Q2 2023 sebesar IDR 1,79 miliar. Ini menandakan bahwa bisnisnya punya potensi untuk kembali untung ketika kondisi pasar dan operasional membaik. Intinya, LUCY adalah saham bertipe turnaround, yang cocok buat kamu yang sabar dan percaya pada potensi jangka panjang.
Penutup
Jadi, bagaimana menurut kamu setelah mengenal lebih dekat saham LUCY? Meskipun masih dalam tahap pertumbuhan dan belum mencetak laba konsisten, LUCY punya konsep bisnis yang unik dan segmen pasar yang jelas. Dengan konsep hiburan gaya hidup dan lokasi strategis, mereka punya peluang untuk berkembang lebih besar lagi.
Buat kamu yang mencari saham jangka panjang dengan harga terjangkau dan potensi cuan saat momentum datang, LUCY layak masuk dalam watchlist kamu. Tapi ingat, tetap lakukan analisis lanjutan dan jangan hanya mengandalkan satu sumber saja. Dunia saham penuh peluang, tapi juga risiko. Yuk jadi investor yang cerdas!