Hai kamu! Pernah dengar tentang saham MAXI? Nama resminya adalah PT Maxindo Karya Anugerah Tbk, tapi para investor sering menyebutnya cukup dengan “MAXI”. Meski mungkin belum seterkenal saham-saham blue chip, MAXI punya cerita menarik yang patut kamu simak. Dari usaha rumahan di Bogor hingga menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia, MAXI adalah contoh nyata bahwa perusahaan kecil pun bisa menembus pasar global.
Kalau kamu lagi cari saham dengan latar belakang kuat, potensi pertumbuhan, dan ceruk pasar ekspor, artikel ini cocok banget buat kamu. Yuk kita bahas tuntas segala hal tentang saham MAXI mulai dari sejarah, pergerakan harga, hingga kinerja keuangan dan pemegang sahamnya.
Sekilas Tentang Saham MAXI
PT Maxindo Karya Anugerah Tbk atau lebih dikenal dengan saham MAXI berdiri sejak tahun 1977 di Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini memulai usahanya sebagai produsen makanan ringan dari akar tropis seperti singkong dan ubi jalar. Produk-produknya tersedia dalam berbagai bentuk mulai dari keripik dan kerupuk siap makan hingga pellet mentah siap masak yang bisa dikreasikan lagi oleh konsumen.
Informasi | Nilai |
---|---|
Harga Terakhir (19 Mei 2025) | Rp51,00 |
Perubahan Bulanan | +2,00% (+Rp1,00) |
Penutupan Sebelumnya | Rp50,00 |
Rentang Harga Harian | Rp50,00 – Rp51,00 |
Rentang Harga Tahunan | Rp37,00 – Rp63,00 |
Kapitalisasi Pasar | Rp490,11 Miliar |
Volume Perdagangan Rata-rata | 2,06 juta lembar |
Rasio P/E | – (Belum tersedia) |
Hasil Dividen | – (Tidak dibagikan) |
Yang menarik, MAXI sejak awal lebih fokus menyasar pasar ekspor. Produk-produknya kini sudah tersebar ke Amerika Utara, Eropa, Australia, dan China. Ini menunjukkan bahwa MAXI punya positioning yang kuat sebagai brand lokal dengan kualitas global. Dari dapur rumahan ke pasar internasional, MAXI telah menunjukkan daya saing yang tinggi.
Aktivitas Pasar Saham MAXI
Per 19 Mei 2025, harga saham MAXI tercatat di angka IDR 51 per lembar. Hari itu saham ini dibuka di IDR 50 dan berhasil naik tipis sebesar 2 persen. Meskipun kenaikannya terbilang kecil, ini tetap menjadi sinyal positif karena mencerminkan adanya minat beli dari pasar.
MAXI IDR 51 +1 (+2,00%)
Pembaharuan Terakhir: 19 May 2025, 04:13 PM
Pembukaan | IDR 50 |
Penutupan Sebelumnya | IDR 0 |
Penawaran (Offer) | IDR 51 |
Penawaran (Bid) | IDR 50 |
Harga Terendah | IDR 50 |
Harga Tertinggi | IDR 51 |
Volume | 5.709 Saham |
Nilai Transaksi | IDR 100.000.000 |
Frekuensi | 92 Kali |
EPS | IDR 1 |
PE Ratio | 60 Kali |
Kapitalisasi Pasar | IDR 490.114 Jt |
Peringkat Kapitalisasi Pasar Industri Terkait | 22 dari 34 |
Peringkat Kapitalisasi Pasar Semua Perusahaan | 548 dari 956 |
Dengan volume transaksi sebesar 5.709 saham dan nilai transaksi mencapai IDR 100 juta, terlihat bahwa aktivitas perdagangan saham MAXI cukup stabil untuk ukuran emiten papan pengembangan. Kapitalisasi pasarnya saat ini berada di kisaran IDR 490 juta dan berada di peringkat ke-22 dari 34 emiten di sektor terkait. Sementara itu, dalam skala nasional, MAXI menempati posisi ke-548 dari 956 perusahaan tercatat.
Investor Asing
Saat ini, saham MAXI masih didominasi oleh investor lokal. Namun ke depannya, peluang keterlibatan investor asing masih terbuka lebar, mengingat pasar ekspor MAXI sangat luas dan potensi pertumbuhan di sektor makanan ringan cukup tinggi secara global.
Kehadiran investor asing biasanya membawa sentimen positif terhadap saham suatu emiten. Jika kinerja ekspor MAXI terus meningkat dan laporan keuangannya konsisten positif, tidak menutup kemungkinan saham MAXI akan mulai dilirik oleh investor luar negeri sebagai salah satu potensi baru di pasar Asia Tenggara.
IPO Saham MAXI
Saham MAXI resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 12 Juni 2023. Dalam penawaran umum perdananya (IPO), perusahaan ini melepas sebanyak 1 miliar saham ke publik, setara dengan 10,41 persen dari total saham yang terdaftar yaitu 9,61 miliar saham. Harga penawaran IPO ditetapkan sebesar IDR 100 per lembar, sehingga dana yang berhasil dikumpulkan mencapai IDR 100 miliar.
Informasi IPO Saham | |
---|---|
IPO Date | 12 Juni 2023 |
Saham Penawaran | 1.000.000.000 |
Saham Pendiri | 9.160.000.000 |
Total Saham Terdaftar | 9.610.000.000 |
Persentase | 10,41% |
Harga Penawaran | 100 IDR |
Dana Terkumpul | 100.000.000.000 IDR |
Biro Administrasi Efek | PT. Bima Registra |
Penjamin Emisi Utama | PT. Shinhan Sekuritas Indonesia |
Papan Pencatatan | Development |
Proses IPO ini difasilitasi oleh PT Bima Registra sebagai biro administrasi efek dan PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi utamanya. Saham MAXI saat ini tercatat di papan pengembangan, yang memang dirancang untuk emiten-emiten dengan prospek pertumbuhan yang besar.
Dividen Saham MAXI
Meskipun MAXI baru tercatat sebagai emiten pada pertengahan 2023, pembagian dividen menjadi salah satu pertimbangan penting bagi para investor. Hingga saat ini belum ada informasi resmi terkait pembagian dividen dari MAXI, tetapi dengan tren pertumbuhan pendapatan, bukan tidak mungkin ke depannya perusahaan akan membagikan dividen secara reguler.
Bagi kamu yang mencari saham dengan potensi pertumbuhan sekaligus kemungkinan pembagian dividen di masa mendatang, MAXI bisa menjadi pilihan yang menarik untuk masuk dalam watchlist kamu.
Pemegang Saham MAXI
Komposisi pemegang saham MAXI mencerminkan struktur kepemilikan yang cukup beragam. PT Bintang Mulia Gemilang menjadi pemegang saham terbesar dengan kepemilikan sekitar 30,85 persen atau hampir 3 miliar saham. Disusul oleh PT Karya Nusa Perdana yang memiliki hampir 2,4 miliar saham atau setara dengan 24,84 persen.
Pemegang Saham
Pembaharuan Terakhir: 30 Sep 2024
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor | Persentase |
---|---|---|---|
PT Bintang Mulia Gemilang | 2.964.750.000 Saham | 29.647.500.000 IDR | 30,85% |
Public (each below 5%) | 2.660.061.590 Saham | 26.600.615.900 IDR | 27,67% |
PT Karya Nusa Perdana | 2.387.000.000 Saham | 23.870.000.000 IDR | 24,84% |
PT Akasia Mas Investama | 900.000.000 Saham | 9.000.000.000 IDR | 9,37% |
PT Esta Prima Investama | 698.250.000 Saham | 6.982.500.000 IDR | 7,27% |
Selain itu, publik juga memiliki porsi cukup signifikan yaitu 27,67 persen. Ini berarti saham MAXI relatif likuid dan tersedia cukup banyak di pasar. Dua pemegang saham besar lainnya adalah PT Akasia Mas Investama (9,37 persen) dan PT Esta Prima Investama (7,27 persen).
Kinerja Keuangan Saham MAXI
Kalau kamu suka menganalisis fundamental, data keuangan MAXI mungkin akan menarik perhatianmu. Di kuartal pertama 2025, MAXI mencatatkan pendapatan sebesar 38,8 miliar rupiah dan laba bersih sebesar 2 miliar rupiah. Ini merupakan peningkatan yang cukup tajam dibandingkan kuartal sebelumnya di mana pendapatan hanya 15,5 miliar dan mencatatkan rugi sebesar 5 miliar rupiah.
Periode | Penghasilan | Keuntungan Bersih |
---|---|---|
Q1 – 2025 | 38.849 M | 2.001 M |
Q4 – 2024 | 15.541 M | -5.058 M |
Q3 – 2024 | 29.584 M | 357 M |
Q2 – 2024 | 32.358 M | 1.671 M |
Q1 – 2024 | 26.552 M | 502 M |
Q4 – 2023 | 16.819 M | -4.152 M |
Tren positif ini sudah terlihat sejak Q2 2024. Dari total lima kuartal terakhir, MAXI berhasil mencetak keuntungan di empat kuartal. Ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil mengelola operasionalnya secara efisien dan mampu menjaga profitabilitas, meski masih tergolong emiten kecil.
Penutup
Nah, sekarang kamu sudah kenal lebih dekat dengan saham MAXI, kan? Dari asal-usul perusahaan yang berawal dari usaha rumahan hingga jadi pemain ekspor global, dari IPO hingga performa keuangan terbarunya—semua menunjukkan bahwa MAXI punya potensi yang tidak bisa dianggap remeh. Meski bukan saham papan atas, namun peluang pertumbuhan saham MAXI tetap terbuka lebar, terutama jika tren positifnya terus berlanjut.
Bagi kamu yang ingin menambah variasi portofolio dan tidak hanya fokus pada saham besar, mungkin ini saatnya mempertimbangkan saham MAXI sebagai salah satu aset jangka menengah atau panjang. Tapi ingat, sebelum membeli pastikan kamu selalu melakukan analisis menyeluruh dan sesuaikan dengan profil risikomu, ya.
Semoga artikel ini membantu kamu lebih memahami dunia investasi, khususnya tentang saham MAXI. Sampai jumpa di artikel menarik selanjutnya!