Kalau kamu sedang mencari peluang investasi yang berbeda dari biasanya, mungkin sudah saatnya kamu melirik saham-saham yang belum terlalu ramai dibicarakan. Salah satunya adalah Saham LMAX. Saham ini berasal dari perusahaan yang bermain di industri pelumas otomotif, sebuah sektor yang kadang luput dari radar investor pemula tapi justru punya potensi menarik.

Artikel ini bakal ngajak kamu untuk lebih kenal dengan saham LMAX dari berbagai sisi—mulai dari sejarah perusahaan, performa harga di pasar, sampai keuangan dan struktur pemegang sahamnya. Gaya bahasanya santai tapi tetap berbobot, cocok buat kamu yang ingin nambah insight soal dunia saham tanpa harus pusing mikirin istilah teknis yang ribet.

Sekilas Tentang Saham LMAX

LMAX merupakan kode saham dari PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2017 dan berkantor pusat di Jakarta. Fokus utamanya adalah menjadi distributor eksklusif untuk produk-produk LUPROMAX di Indonesia, khususnya di sektor ritel dan otomotif. LUPROMAX sendiri adalah merek global milik Magna Group yang berasal dari Kanada. Mereka punya lini produk yang cukup luas mulai dari pelumas, aditif mesin, hingga akselerator.

Saham LMAX

Informasi Nilai
Tutup Sebelumnya Rp46,00
Rentang Hari Rp45,00 – Rp49,00
Rentang Tahun Rp13,00 – Rp66,00
Kapitalisasi Pasar 29,90 M IDR
Volume Rata-Rata 6,70 jt
Rasio P/E 31,98
Hasil Dividen

Sebagai pemain baru di bursa, LMAX cukup menarik perhatian karena bidang usahanya yang unik dan belum terlalu banyak kompetitor langsung di pasar modal. Kapitalisasi pasarnya saat ini berada di kisaran 29,9 miliar rupiah, dengan harga saham yang sempat bergerak di kisaran Rp13 hingga Rp66 sepanjang tahun. Dengan rasio P/E di angka 31,98, investor perlu bijak dalam menilai valuasinya.

Aktivitas Pasar Saham LMAX

Per akhir Mei 2025, harga Saham LMAX berada di level IDR 47, naik 2 persen dari penutupan sebelumnya di IDR 46. Dalam perdagangan harian, saham ini sempat menyentuh harga terendah di IDR 45 dan tertinggi di IDR 49. Volume perdagangan tercatat 10.372 saham dengan frekuensi transaksi sebanyak 144 kali. Artinya, meskipun belum terlalu likuid, masih ada pergerakan yang layak diperhatikan.

Saham LMAX

Item Nilai
Kode Saham & Harga LMAX IDR 47 +1 (+2,00%)
Pembaharuan Terakhir 30 Mei 2025, 04:56 PM
Pembukaan IDR 46
Penutupan Sebelumnya IDR 0
Penawaran (Offer) IDR 47
Penawaran (Bid) IDR 46
Harga Terendah IDR 45
Harga Tertinggi IDR 49
Volume 10.372 Saham
Nilai Transaksi IDR 0
Frekuensi 144 Kali
EPS IDR 1
PE Ratio 32 Kali
Kapitalisasi Pasar IDR 24.700 Jt
Peringkat Kapitalisasi Pasar (Industri) 18 dari 19
Peringkat Kapitalisasi Pasar (Semua Perusahaan) 917 dari 956

Dari sisi valuasi, kapitalisasi pasar LMAX berada di kisaran 24,7 miliar rupiah, menempatkannya di urutan ke-18 dari 19 dalam sektor industrinya. Secara keseluruhan, LMAX ada di posisi ke-917 dari 956 perusahaan tercatat. Rasio PE-nya berada di angka 32 kali, sementara EPS-nya hanya IDR 1, yang menunjukkan profitabilitas masih minim.

Investor Asing: Masih Sepi Tapi Potensial

Saham LMAX

Sampai saat ini, keterlibatan investor asing di saham LMAX masih tergolong rendah. Ini bisa menjadi sinyal ganda: pertama, saham ini belum terdeteksi radar asing sehingga peluang upside masih terbuka; atau sebaliknya, mereka masih wait and see karena performa atau ukuran perusahaan yang belum besar.

Namun, kondisi ini juga berarti bahwa kamu sebagai investor ritel lokal bisa lebih dulu mengamati dan masuk ke saham ini sebelum institusi besar melirik. Bila perusahaan mampu menunjukkan performa bisnis yang membaik, bukan tidak mungkin perhatian dari investor asing akan meningkat dalam waktu dekat.

IPO Saham LMAX

LMAX resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Agustus 2023. Dalam penawaran umum perdana (IPO)-nya, perusahaan melepas sebanyak 195 juta saham atau sekitar 26,09 persen dari total 650 juta saham yang terdaftar. Harga penawaran saat itu dipatok di IDR 200 per saham, sehingga total dana yang berhasil dihimpun mencapai 39 miliar rupiah.

Item Detail
Tanggal IPO 9 Agustus 2023
Saham Penawaran 195.000.000
Saham Pendiri 455.000.000
Total Saham Terdaftar 650.000.000
Persentase Penawaran 26,09%
Harga Penawaran IDR 200
Dana Terkumpul IDR 39.000.000.000
Biro Administrasi Efek PT. Bima Registra
Penjamin Emisi Utama PT. Shinhan Sekuritas Indonesia
Papan Pencatatan Acceleration

Penjamin emisi utama IPO ini adalah PT Shinhan Sekuritas Indonesia, dengan PT Bima Registra sebagai biro administrasi efek. LMAX tercatat di papan akselerasi BEI, yang memang diperuntukkan bagi perusahaan kecil dan menengah yang punya prospek pertumbuhan jangka panjang.

Dividen: Belum Ada, Tapi Masih Dini

Hingga artikel ini ditulis, belum ada informasi resmi mengenai pembagian dividen dari Saham LMAX. Wajar saja, mengingat perusahaan ini masih tergolong baru dan sedang fokus pada ekspansi serta konsolidasi usaha. Banyak emiten muda memilih untuk menahan laba demi mengembangkan bisnisnya terlebih dahulu.

Namun, jika ke depan LMAX mampu mencetak laba konsisten dan meningkatkan efisiensi operasionalnya, bukan tidak mungkin mereka akan mulai mempertimbangkan pembagian dividen untuk menarik lebih banyak investor jangka panjang.

Pemegang Saham: Siapa Saja di Balik LMAX?

Struktur pemegang saham LMAX per akhir Desember 2023 menunjukkan dominasi dari individu bernama Kartiko Soemargono yang memegang 33,25 persen saham. Selanjutnya ada investor publik yang masing-masing di bawah 5 persen dengan total kepemilikan sebesar 30 persen, menandakan ada cukup banyak partisipasi dari publik.

Pembaharuan Terakhir: 31 Desember 2023

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Modal Disetor Persentase
Kartiko Soemargono 216.125.000 Saham IDR 4.322.500.000 33,25%
Public (each below 5%) 195.000.000 Saham IDR 3.900.000.000 30,00%
Jong Anton Dwi Putro 91.000.000 Saham IDR 1.820.000.000 14,00%
Trisno Harnadi 86.450.000 Saham IDR 1.729.000.000 13,30%
Clarissa Calluella Haberth 61.425.000 Saham IDR 1.228.500.000 9,45%

Nama-nama lain dalam daftar pemegang saham utama antara lain Jong Anton Dwi Putro (14 persen), Trisno Harnadi (13,3 persen), dan Clarissa Calluella Haberth (9,45 persen). Komposisi ini menunjukkan bahwa kendali perusahaan masih berada di tangan internal, tetapi dengan ruang yang cukup bagi publik untuk terlibat.

Kinerja Keuangan LMAX

Dari sisi keuangan, LMAX mencatat pertumbuhan pendapatan cukup menarik. Pada kuartal IV 2024, penghasilan perusahaan mencapai 78,25 miliar rupiah dengan laba bersih sebesar 955 juta. Angka ini naik signifikan dibandingkan Q2 2024 yang mencatatkan pendapatan 37,9 miliar dan laba bersih 753 juta.

Periode Penghasilan Keuntungan Bersih
Q4 – 2024 78.252 M 955 M
Q2 – 2024 37.909 M 753 M
Q4 – 2023 45.552 M 1.195 M
Q4 – 2022 37.693 M 2.584 M

Namun jika dibandingkan dengan periode Q4 tahun sebelumnya, laba bersih justru turun dari 1,195 miliar di 2023 menjadi 955 juta di 2024. Bahkan di Q4 2022, laba bersih sempat menyentuh 2,584 miliar rupiah. Ini menunjukkan bahwa meskipun pendapatan naik, efisiensi atau beban operasional mungkin masih menjadi tantangan bagi LMAX.

Penutup

Nah, setelah kamu baca artikel ini dari awal sampai akhir, sekarang kamu sudah jauh lebih mengenal Saham LMAX dari berbagai sisi. Mulai dari sejarah perusahaan, aktivitas pasarnya, struktur pemegang saham, sampai laporan keuangannya, semuanya menunjukkan bahwa saham ini punya potensi, meskipun tentu juga ada tantangan yang harus diwaspadai.

Buat kamu yang suka dengan saham-saham kecil tapi punya peluang tumbuh, LMAX bisa jadi pilihan menarik. Tapi tetap ingat, jangan cuma tergiur karena harga sahamnya murah. Selalu cek data, pahami bisnisnya, dan pastikan strategi investasimu sesuai dengan tujuan keuangan kamu. Semoga artikel ini bisa jadi bekal buat kamu dalam mengambil keputusan investasi yang cerdas!

Categorized in:

Saham,