Pernah denger Saham KICI? Mungkin kamu nggak sering melihatnya wara-wiri di media sosial para trader, tapi saham satu ini cukup menarik untuk dikulik. Apalagi buat kamu yang penasaran dengan saham-saham underrated yang tersembunyi di balik hiruk pikuk bursa. Meskipun tidak sepopuler saham-saham teknologi atau perbankan, tapi Saham KICI punya cerita yang cukup panjang dan menarik, lho!
Yuk, di artikel ini kita bongkar lebih dalam tentang Saham KICI. Mulai dari sejarah perusahaannya, performa di pasar, sampai siapa aja sih yang jadi pemegang saham utamanya. Siapa tahu, setelah baca ini kamu jadi punya perspektif baru soal investasi di saham-saham lapis kedua.
Sekilas Tentang Saham KICI
Saham KICI adalah saham dari perusahaan bernama PT Kedaung Indah Can Tbk. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur, khususnya memproduksi dan mengekspor peralatan dapur berbahan dasar kaleng atau timah. Produk-produk seperti panci, mug, ketel, nampan hingga pemanggang, menjadi barang ekspor mereka. Menariknya, perusahaan ini juga memproduksi peralatan masak berbahan enamel yang punya pasar tersendiri di luar negeri.
Informasi | Detail |
---|---|
Tutup Sebelumnya | Rp107,00 |
Rentang Hari | Rp105,00 – Rp108,00 |
Rentang Tahun | Rp98,00 – Rp175,00 |
Kapitalisasi Pasar | Rp29,81 Miliar |
Volume Rata-Rata | 522,78 Ribu |
Rasio P/E | – |
Hasil Dividen | – |
Didirikan tahun 1974 dan mulai melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 1993, KICI adalah bagian dari Kedaung Group — sebuah grup bisnis yang dikenal luas dalam industri barang pecah belah sejak 1969. Meski bisnis utamanya lebih ke arah kebutuhan rumah tangga, mereka juga aktif berinovasi menyesuaikan perkembangan zaman.
Aktivitas Pasar Saham KICI
Kalau kita lihat pergerakan harga Saham KICI pada 20 Juni 2025, harganya naik sedikit ke angka Rp108 atau naik +0,94%. Aktivitas pasar ini sebenarnya menunjukkan adanya ketertarikan walaupun masih terbatas. Harga pembukaan di hari itu juga di Rp108, sementara bid dan offer masing-masing di Rp107 dan Rp109.
Pembaruan Terakhir: 20 Juni 2025, 02:35 PM
Informasi | Detail |
---|---|
Nama Saham | KICI |
Harga Terakhir | IDR 108 (+1 / +0,94%) |
Pembukaan | IDR 108 |
Penutupan Sebelumnya | IDR 0 |
Penawaran (Offer) | IDR 109 |
Penawaran (Bid) | IDR 107 |
Harga Terendah | IDR 108 |
Harga Tertinggi | IDR 108 |
Volume | 12.600 Saham |
Nilai Transaksi | IDR 276.000.000 |
Frekuensi | 64 Kali |
EPS | IDR -7 |
PE Ratio | -16 Kali |
Kapitalisasi Pasar | IDR 29.808 Juta |
Peringkat Kapitalisasi di Industri | 14 dari 14 |
Peringkat Kapitalisasi Semua Perusahaan | 918 dari 956 |
Volume transaksi harian cukup kecil, hanya 12.600 lembar saham dengan nilai sekitar Rp276 juta. Meskipun frekuensinya hanya 64 kali, tapi ini jadi sinyal bahwa masih ada investor yang memantau pergerakan saham ini. Meski nilai EPS-nya negatif dan PE Ratio-nya -16, bukan berarti peluangnya tertutup rapat. Untuk trader jangka pendek, volatilitas seperti ini bisa jadi ruang bermain yang menarik.
Investor Asing: Masuk atau Masih Menunggu?
Kalau bicara soal investor asing, Saham KICI belum menjadi primadona. Kapitalisasi pasar KICI yang hanya sekitar Rp29,8 miliar membuatnya belum terlalu dilirik oleh investor institusi luar negeri. Mereka cenderung masuk ke saham-saham big cap yang lebih likuid dan stabil.
Tapi bukan berarti nggak ada harapan. Justru ini bisa jadi celah buat investor retail lokal yang suka berburu saham dengan kapitalisasi kecil namun punya potensi pertumbuhan. Dengan strategi dan analisa yang tepat, kamu bisa memanfaatkan fase undervalue seperti ini.
Kilas Balik IPO Saham KICI
PT Kedaung Indah Can Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 28 Oktober 1993. Saat itu, jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebanyak 10 juta lembar dari total 50 juta lembar saham yang terdaftar, atau sekitar 20% kepemilikan publik.
Informasi IPO | Detail |
---|---|
Tanggal IPO | 28 Oktober 1993 |
Saham Penawaran | 10.000.000 |
Saham Pendiri | 40.000.000 |
Total Saham Terdaftar | 50.000.000 |
Persentase Penawaran | 20,00% |
Harga Penawaran | IDR 2.600 |
Dana Terkumpul | IDR 26.000.000.000 |
Biro Administrasi Efek | PT. Sirca Datapro Perdana |
Penjamin Emisi Utama | PT. Wardley James Capel Indonesia |
Papan Pencatatan | Main |
Harga penawaran saat IPO adalah Rp2.600 per saham, dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp26 miliar. IPO ini dibantu oleh PT Wardley James Capel Indonesia sebagai penjamin emisi utama, dan dikelola oleh biro administrasi efek PT Sirca Datapro Perdana. Langkah ini jadi awal keterbukaan KICI terhadap publik dan investor di pasar modal.
Dividen: Sudah Lama Tidak Bagi?
Kamu mungkin bertanya-tanya, apakah Saham KICI rutin membagikan dividen? Sayangnya, KICI terakhir kali tercatat membagikan dividen pada tahun buku 2003 sebesar Rp20 per lembar saham. Sebelumnya, di tahun 2000 dan 1999, perusahaan juga sempat membagikan dividen final masing-masing sebesar Rp50 dan Rp30 per lembar.
Tahun Buku | Dividen per Lembar (IDR) | Tanggal Pembayaran | Jenis |
---|---|---|---|
2003 | 20,00 | 15 Juli 2004 | Final |
2000 | 50,00 | Invalid date | Final |
1999 | 30,00 | Invalid date | Final |
Namun sejak itu, tidak ada lagi pembagian dividen kepada pemegang saham. Ini bisa jadi karena kondisi keuangan yang belum stabil atau strategi perusahaan untuk memfokuskan dana pada operasional. Buat kamu yang mengejar dividen, ini tentu jadi catatan penting sebelum memutuskan untuk masuk.
Siapa Pemegang Saham Terbesar?
Dari data terakhir per 30 September 2024, pemegang saham terbesar Saham KICI adalah PT Kedawung Subur dengan kepemilikan sebesar 43,62%. Kemudian ada DK Lim & Sons Investment Pte Ltd dengan porsi 31,40%, dan publik sebesar 24,75%.
Pembaruan Terakhir: 30 September 2024
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor (IDR) | Persentase (%) |
---|---|---|---|
PT. Kedawung Subur | 120.390.280 | 30.097.570.000 | 43,62% |
DK Lim & Sons Investment Pte Ltd | 86.664.000 | 21.666.000.000 | 31,40% |
Public (masing-masing di bawah 5%) | 68.319.560 | 17.079.890.000 | 24,75% |
Djoni Sukoharjo | 625.400 | 156.350.000 | 0,23% |
Philip Lam Tin Sing | 760 | 190.000 | 0,00% |
Menariknya, struktur kepemilikan saham ini masih didominasi oleh pihak internal atau yang punya koneksi langsung dengan grup perusahaan. Artinya, kendali masih cukup kuat berada di tangan kelompok bisnis pendiri, yang bisa menjadi pedang bermata dua bagi investor publik.
Kinerja Keuangan Saham KICI
Kalau kita intip performa keuangan KICI, sayangnya masih menunjukkan kerugian dalam beberapa kuartal terakhir. Di Q1 2025, pendapatan mencapai Rp22 miliar tapi rugi bersih mencapai Rp1,8 miliar. Kuartal sebelumnya juga serupa, bahkan kerugiannya lebih besar.
Periode | Penghasilan (Juta IDR) | Keuntungan Bersih (Juta IDR) |
---|---|---|
Q1 – 2025 | 22.000 | -1.811 |
Q4 – 2024 | 22.514 | -2.645 |
Q3 – 2024 | 15.795 | -1.847 |
Q2 – 2024 | 17.101 | -1.681 |
Q1 – 2024 | 19.607 | -1.079 |
Q4 – 2023 | 17.121 | -1.245 |
Sebenarnya, pendapatan cukup stabil dari kuartal ke kuartal, tapi beban atau efisiensi operasional tampaknya belum optimal. Meski begitu, bagi sebagian investor ini bisa menjadi peluang turnaround story — jika ke depan manajemen berhasil memperbaiki bottom line, maka harga saham bisa ikut terdongkrak.
Penutup
Jadi, bagaimana menurut kamu setelah mengenal lebih dekat dengan Saham KICI? Meskipun bukan saham populer, tapi dengan riwayat yang cukup panjang, struktur kepemilikan yang solid, dan harga yang cukup terjangkau, saham ini patut dipantau lebih lanjut. Namun tetap, kamu harus siap dengan risiko dan harus jeli membaca potensi ke depan, terutama dari sisi kinerja keuangan dan strategi manajemen.
Saham seperti KICI ini cocok untuk kamu yang suka tantangan, suka menganalisis lebih dalam, dan nggak gampang terpengaruh tren semata. Siapa tahu, investasi kecilmu di saham ini bisa jadi cuan besar di masa depan. Terus update dan jangan lupa riset, ya!