Kalau kamu lagi cari saham sektor properti yang nggak terlalu ramai tapi punya potensi jangka panjang, ada satu nama yang patut dilirik—Saham KOTA. Meski harganya masih di bawah radar banyak investor besar, pergerakannya cukup menarik untuk disimak. Tapi sebelum kamu buru-buru klik tombol beli, yuk kita kenali lebih dekat siapa sebenarnya KOTA ini.
Dalam dunia investasi, penting banget untuk mengenal latar belakang perusahaan, aktivitas pasar, hingga struktur kepemilikan sahamnya. Nah, artikel ini bakal mengulas lengkap dari A sampai Z tentang Saham KOTA, jadi simak sampai habis, ya!
Sekilas Tentang Saham KOTA
PT DMS Propertindo Tbk dengan kode saham KOTA, adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti dan manajemen perhotelan. Perusahaan ini berdiri pada 7 Januari 2011 dan mulai beroperasi secara komersial sejak 2014. Fokus utamanya adalah pengembangan kawasan hunian dan properti yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.
📊 Informasi Saham | |
---|---|
Tutup Sebelumnya | Rp16,00 |
Rentang Hari | Rp17,00 – Rp17,00 |
Rentang Tahun | Rp5,00 – Rp17,00 |
Kapitalisasi Pasar | Rp179,29 M |
Volume Rata-Rata | 12,23 juta |
Rasio P/E | – |
Hasil Dividen | – |
Beberapa proyek mereka yang cukup dikenal antara lain Accola Park Serpong, Accola Residence Serpong, dan Accola Garden di Samarinda, Kalimantan Timur. Untuk ke depannya, KOTA berencana ekspansi di wilayah Serpong dan Samarinda serta membangun kompleks perumahan baru di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Di segmen perhotelan, mereka mengelola Zest Hotel Yogyakarta dan Fabu Hotel Bandung.
Aktivitas Pasar Saham KOTA
Per 13 Juni 2025, saham KOTA diperdagangkan di harga Rp17, mengalami kenaikan 6,25% dari hari sebelumnya. Ini jadi sorotan karena sebelumnya KOTA sempat diperdagangkan di harga yang sangat rendah yaitu Rp5. Volume transaksinya pun cukup tinggi, mencapai hampir 49 juta lembar saham dalam sehari.
Harga Terakhir | IDR 17 +1 (+6,25%) |
Pembaharuan Terakhir | 13 Juni 2025, 04:13 PM |
Pembukaan | IDR 17 |
Penutupan Sebelumnya | IDR 0 |
Penawaran (Offer) | IDR 17 |
Penawaran (Bid) | IDR 16 |
Harga Terendah | IDR 17 |
Harga Tertinggi | IDR 17 |
Volume | 48.619.800 Saham |
Nilai Transaksi | IDR 10.546.199.552 |
Frekuensi | 438 Kali |
EPS (Earnings Per Share) | IDR -1 |
PE Ratio | -34 Kali |
Kapitalisasi Pasar | IDR 179.285 Juta |
Peringkat Kapitalisasi Industri | 68 dari 95 |
Peringkat Kapitalisasi Semua Perusahaan | 723 dari 956 |
Dari sisi statistik, kapitalisasi pasar KOTA saat ini berada di angka Rp179,29 miliar. Dengan PE Ratio negatif -34 dan EPS minus, artinya perusahaan masih dalam fase rugi bersih. Namun, kenaikan harga yang drastis menandakan bahwa ada minat pasar yang meningkat terhadap saham ini. KOTA berada di peringkat 68 dari 95 di sektor industrinya, menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk naik lebih tinggi.
Investor Asing dan Ketertarikan Global
Menariknya, meskipun KOTA bukan termasuk saham blue chip, saham ini perlahan mulai menarik perhatian investor, termasuk dari kalangan asing. Meskipun belum ada laporan resmi tentang akumulasi besar dari asing, volume transaksi dan frekuensi yang meningkat bisa menjadi sinyal adanya minat global terhadap potensi bisnis KOTA di bidang properti dan perhotelan.
Investasi asing di saham-saham properti biasanya terjadi ketika perusahaan mulai menunjukkan ekspansi atau pengembangan proyek-proyek strategis. Jika rencana pengembangan baru KOTA terealisasi dalam waktu dekat, bukan tidak mungkin investor asing akan masuk dengan modal besar.
Sejarah IPO Saham KOTA
Saham KOTA mulai melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2019. Saat itu, perusahaan menawarkan 933 juta saham kepada publik dari total 10,48 miliar saham yang terdaftar. Artinya, porsi saham yang ditawarkan hanya sekitar 8,90% dari total saham yang ada.
Tanggal IPO | 9 Juli 2019 |
Saham Penawaran | 933.000.000 |
Saham Pendiri | 8.205.000.000 |
Total Saham Terdaftar | 10.488.809.600 |
Persentase | 8,90% |
Harga Penawaran | IDR 200 |
Dana Terkumpul | IDR 186.600.000.000 |
Biro Administrasi Efek | PT. Bima Registra |
Penjamin Emisi Utama | PT. NH Korindo Sekuritas Indonesia, PT. Danatama Makmur Sekuritas |
Papan Pencatatan | Development |
Harga penawaran perdana saat IPO adalah Rp200 per saham dan perusahaan berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp186,6 miliar. Penawaran saham KOTA ini dikawal oleh dua penjamin emisi utama yaitu PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Danatama Makmur Sekuritas. KOTA dicatatkan di papan pengembangan BEI, menunjukkan bahwa mereka masih dalam tahap pertumbuhan.
Dividen: Adakah yang Dibagikan?
Sayangnya, sampai saat ini Saham KOTA belum membagikan dividen kepada pemegang saham. Ini wajar mengingat perusahaan masih mencatatkan kerugian dalam beberapa periode terakhir. Biasanya perusahaan baru dan yang masih dalam fase ekspansi memang belum membagikan laba sebagai dividen.
Namun, bukan berarti tidak ada peluang di masa depan. Jika strategi ekspansi properti dan perhotelannya berjalan mulus dan perusahaan mulai mencatatkan laba, kemungkinan pembagian dividen bisa terjadi. Jadi buat kamu yang mengincar dividen, KOTA mungkin belum cocok sekarang tapi layak dipantau untuk jangka menengah atau panjang.
Pemegang Saham Utama Saham KOTA
Berdasarkan laporan terakhir pada 30 September 2024, sebagian besar saham KOTA dimiliki oleh masyarakat dengan porsi 62,45%. Ini berarti sahamnya cukup likuid di pasar karena tidak didominasi oleh satu pihak saja. Sementara itu, PT DMS Investama memegang 37,55% saham dan menjadi pemilik terbesar setelah publik.
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor | Persentase |
---|---|---|---|
Public (each below 5%) | 6.586.500.395 | IDR 658.650.039.500 | 62,45% |
PT DMS Investama | 3.959.675.306 | IDR 395.967.530.600 | 37,55% |
Mohamad Prapanca | 10.000 | IDR 1.000.000 | 0,00% |
Ada juga pemegang minoritas atas nama pribadi yaitu Mohamad Prapanca yang hanya memegang 10 ribu saham. Struktur kepemilikan seperti ini cukup menarik karena perusahaan tidak sepenuhnya dikontrol oleh satu entitas tunggal, sehingga lebih terbuka untuk berbagai aksi korporasi dan dinamika pasar.
Kinerja Keuangan: Masih Merah, Tapi Ada Potensi
Kalau kamu lihat laporan keuangan terbaru KOTA, memang belum ada keuntungan bersih yang berhasil dicetak. Pada Q1 2025, KOTA mencatat pendapatan sebesar Rp5,876 miliar dengan kerugian bersih Rp5,551 miliar. Sebelumnya di Q4 2024, pendapatan mereka sebesar Rp8,216 miliar dengan kerugian Rp1,529 miliar.
Periode | Penghasilan | Keuntungan Bersih |
---|---|---|
Q1 – 2025 | 5.876 M | -5.551 M |
Q4 – 2024 | 8.216 M | -1.529 M |
Q3 – 2024 | 7.479 M | -7.103 M |
Q2 – 2024 | 7.910 M | -4.580 M |
Q1 – 2024 | 5.772 M | -4.854 M |
Q4 – 2023 | 8.383 M | -5.680 M |
Kinerja keuangan yang masih merah ini bisa menjadi kekhawatiran sekaligus peluang. Kekhawatiran karena perusahaan belum efisien dari sisi operasional, tapi peluang jika kamu percaya bahwa mereka bisa membalikkan kondisi dengan proyek baru yang direncanakan. Apalagi jika sektor properti dan perhotelan kembali menggeliat setelah pemulihan ekonomi nasional.
Kesimpulan
Saham KOTA memang belum berada di jajaran saham favorit investor besar, tapi justru di situ letak peluangnya. Harga saham yang masih rendah, proyek properti yang berkembang, serta potensi dari sektor perhotelan membuatnya patut masuk dalam watchlist kamu.
Kalau kamu tipe investor yang sabar dan siap memantau perkembangan jangka menengah-panjang, KOTA bisa jadi pilihan spekulatif yang menjanjikan. Tapi tetap ingat, selalu lakukan riset tambahan dan sesuaikan dengan profil risiko kamu sebelum mengambil keputusan investasi.