Kalau kamu sedang menjelajahi dunia saham dan ketemu kode KPIG, bisa jadi itu pertanda kamu sedang mengarah ke salah satu emiten properti yang cukup punya nama di Indonesia. Saham KPIG milik PT MNC Land Tbk ini memang sering muncul dalam daftar saham sektor properti yang punya potensi unik, apalagi karena ia berada di bawah payung besar MNC Group. Tapi sebenarnya, apa sih yang membuat saham ini menarik? Kenapa banyak investor meliriknya, dan seperti apa pergerakan serta fundamental perusahaan di baliknya?
Yuk, dalam artikel ini kita bakal kulik tuntas mulai dari latar belakang perusahaan, performa harga saham KPIG, investor asing, hingga siapa saja pemilik saham terbesarnya. Artikel ini cocok banget buat kamu yang pengin tahu lebih dalam sebelum memutuskan untuk masuk ke saham ini atau sekadar memperluas wawasan investasimu.
Sekilas Tentang Saham KPIG
Saham KPIG merupakan kode saham dari PT MNC Land Tbk, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor properti, konstruksi, perdagangan, dan jasa. Dalam praktiknya, KPIG banyak berfokus pada penyewaan ruang kantor, manajemen proyek, serta investasi ke anak usaha yang bergerak di bidang sejenis. Dulunya bernama PT Kridaperdana Indahgraha, perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh MNC Group pada September 2007 dan diubah namanya menjadi PT Global Land Development Tbk. Sejak itu, MNC Land terus memperkuat posisinya di dunia properti Indonesia.
Informasi Saham | |
---|---|
Tutup Sebelumnya | Rp156,00 |
Rentang Hari | Rp152,00 – Rp156,00 |
Rentang Tahun | Rp50,00 – Rp250,00 |
Kapitalisasi Pasar | 14,93 T IDR |
Volume Rata-Rata | 189,55 jt |
Rasio P/E | 22,59 |
Hasil Dividen | – |
Tidak cuma mengelola hotel dan properti elit, KPIG juga masuk ke dunia kerja fleksibel lewat MNC x Koléga, sebuah co-working space yang mulai dijalankan sejak 2019. Jadi, bisa dibilang, KPIG bukan cuma main di sektor properti tradisional, tapi juga ikut menyesuaikan diri dengan tren kerja zaman sekarang.
Aktivitas Pasar Saham KPIG
Melihat pergerakan terakhir saham KPIG per 13 Juni 2025, harga penutupan berada di level Rp153, mengalami koreksi sebesar 1,92% dari pembukaan di Rp156. Meskipun penurunan ini terlihat kecil, tetap menarik untuk dicermati apalagi dengan volume transaksi yang mencapai lebih dari 11 juta lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp97,5 miliar dalam satu hari.
Informasi Saham KPIG | |
---|---|
Harga Terakhir | IDR 153 -3 (-1,92%) |
Pembaharuan Terakhir | 13 Juni 2025, 04:14 PM |
Pembukaan | IDR 156 |
Penutupan Sebelumnya | IDR 0 |
Penawaran (Offer) | IDR 153 |
Penawaran (Bid) | IDR 152 |
Harga Terendah | IDR 152 |
Harga Tertinggi | IDR 156 |
Volume | 11.400.700 Saham |
Nilai Transaksi | IDR 97.557.102.592 |
Frekuensi | 3.181 Kali |
EPS (Earnings per Share) | IDR 1 |
PE Ratio | 278 Kali |
Kapitalisasi Pasar | IDR 14.926.237 Juta |
Peringkat Kapitalisasi Industri | 1 dari 51 |
Peringkat Kapitalisasi Semua Perusahaan | 109 dari 956 |
Harga terendah hari itu menyentuh Rp152 dan tertinggi Rp156, mencerminkan rentang harian yang relatif sempit. Frekuensi transaksi mencapai 3.181 kali. Sementara itu, kapitalisasi pasar perusahaan mencapai Rp14,9 triliun. Menariknya, dalam sektor industrinya, KPIG menempati peringkat pertama dari 51 perusahaan sejenis, dan peringkat 109 dari total 956 emiten di seluruh bursa.
Investor Asing di Saham KPIG
Investor asing tampaknya masih cukup aktif memperhatikan saham KPIG, meski tidak selalu menjadi pemain dominan dalam transaksi harian. Dengan kapitalisasi pasar yang tinggi dan dukungan dari grup besar seperti MNC, saham ini secara tidak langsung mendapat eksposur yang lebih luas di kalangan institusi, termasuk dari luar negeri.
Meski tidak disebutkan secara eksplisit berapa persen kepemilikan asing saat ini, keberadaan beberapa institusi internasional dalam daftar pemegang saham menunjukkan bahwa saham KPIG tetap menarik bagi investor global. Faktor stabilitas perusahaan dan potensi pengembangan jangka panjang di sektor properti Indonesia jadi alasannya.
Sejarah IPO Saham KPIG
Saham KPIG resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Maret 2000. Saat itu, perusahaan menawarkan 30 juta lembar saham kepada publik dengan harga penawaran Rp500 per lembar. Dengan begitu, perusahaan berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp15 miliar, cukup signifikan di masanya untuk mendukung ekspansi.
Tanggal IPO | 30 Maret 2000 |
Saham Penawaran | 30.000.000 |
Saham Pendiri | 134.000.000 |
Total Saham Terdaftar | 164.000.000 |
Persentase | 18,29% |
Harga Penawaran | IDR 500 |
Dana Terkumpul | IDR 15.000.000.000 |
Biro Administrasi Efek | PT. BSR Indonesia |
Penjamin Emisi Utama | PT. General Capital Indonesia |
Papan Pencatatan | Development |
Dari total saham yang terdaftar saat IPO, sebanyak 164 juta lembar saham dilepas, dengan porsi saham publik sekitar 18,29%. IPO ini didukung oleh PT General Capital Indonesia sebagai penjamin emisi utama dan dikelola oleh PT BSR Indonesia sebagai biro administrasi efek. KPIG tercatat di papan pencatatan “Development Board”, yang menampung emiten dengan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Riwayat Dividen Saham KPIG
Meski dalam beberapa tahun terakhir tidak ada catatan pembagian dividen, sejarahnya menunjukkan bahwa KPIG pernah memberikan dividen final kepada pemegang saham. Pada tahun buku 2013 dan 2014, masing-masing sebesar Rp10 per lembar, dan tahun 2015 sebesar Rp6 per lembar.
Tahun Buku | Dividen per Lembar | Tanggal Pembayaran | Jenis |
---|---|---|---|
2015 | IDR 6,00 | 09 Jun 2016 | Final |
2014 | IDR 10,00 | 23 Jun 2015 | Final |
2013 | IDR 10,00 | 17 Des 2014 | Final |
Pembayaran dividen terakhir dilakukan pada Juni 2016, yang menandai langkah terakhir perusahaan dalam memberikan pembagian laba kepada pemegang saham. Setelah itu, perusahaan tampaknya lebih fokus pada ekspansi bisnis ketimbang membagikan keuntungan. Ini bisa jadi pertimbangan penting buat kamu yang mencari saham dengan imbal hasil dividen rutin.
Siapa Saja Pemegang Saham KPIG?
Kalau kamu penasaran siapa saja yang memegang saham KPIG dalam jumlah besar, datanya cukup menarik. Per September 2024, mayoritas saham masih dipegang oleh publik dalam jumlah kecil di bawah 5% per entitas, namun jika digabung mencapai 57,67%. Ini menunjukkan partisipasi ritel cukup tinggi di saham ini.
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor | Persentase |
---|---|---|---|
Public (each below 5%) | 56.278.020.209 | IDR 5.627.802.020.900 | 57,67% |
UOB Kay Hian Hongkong Ltd | 15.725.026.164 | IDR 1.572.502.616.400 | 16,12% |
PT MNC Asia Holding Tbk | 15.702.331.070 | IDR 1.570.233.107.000 | 16,10% |
HT Investment Development Ltd | 8.779.326.700 | IDR 877.932.670.000 | 9,00% |
Hary Tanoesoedibjo | 975.872.520 | IDR 97.587.252.000 | 1,00% |
Liliana Tanaja | 74.850.400 | IDR 7.485.040.000 | 0,08% |
Andrian Budi Utama | 7.500.000 | IDR 750.000.000 | 0,01% |
Alex Wardhana | 5.458.400 | IDR 545.840.000 | 0,01% |
Junita Sari Ujung | 5.330.500 | IDR 533.050.000 | 0,01% |
M. Budi Rustanto | 1.571.300 | IDR 157.130.000 | 0,00% |
Michael Stefan Dharmajaya | 975.600 | IDR 97.560.000 | 0,00% |
Natalia Cecilia Tanudjaja | 866.400 | IDR 86.640.000 | 0,00% |
Di sisi lain, ada juga nama-nama besar seperti UOB Kay Hian Hongkong Ltd (16,12%), PT MNC Asia Holding Tbk (16,10%), dan HT Investment Development Ltd (9%). Bahkan Hary Tanoesoedibjo selaku tokoh utama di balik MNC Group juga tercatat memiliki sekitar 1% saham secara langsung. Artinya, saham KPIG masih punya campuran kepemilikan yang cukup berimbang antara ritel dan institusi.
Data Keuangan Saham KPIG
Secara finansial, KPIG mencatatkan performa yang cukup fluktuatif. Pada kuartal pertama 2025, pendapatan perusahaan mencapai Rp464,7 miliar dengan laba bersih sebesar Rp53,5 miliar. Sementara itu, di kuartal sebelumnya (Q4 2024), pendapatannya bahkan lebih tinggi di Rp514,7 miliar dengan laba bersih Rp105,8 miliar.
Periode | Penghasilan | Keuntungan Bersih |
---|---|---|
Q1 – 2025 | 464.710 M | 53.527 M |
Q4 – 2024 | 514.782 M | 105.800 M |
Q3 – 2024 | 487.661 M | -7.269 M |
Q2 – 2024 | 415.586 M | 508.731 M |
Q1 – 2024 | 352.115 M | 51.367 M |
Q4 – 2023 | 374.378 M | 42.038 M |
Namun, tidak semua kuartal berjalan mulus. Pada Q3 2024 misalnya, meski penghasilan sebesar Rp487 miliar, perusahaan malah mencatat rugi bersih Rp7,2 miliar. Tapi di Q2 2024, perusahaan melonjak dengan laba bersih Rp508 miliar dari pendapatan Rp415 miliar, menandakan adanya kemungkinan dari penjualan aset atau keuntungan non-operasional. Jadi, kalau kamu ingin masuk ke saham ini, analisis mendalam atas laporan keuangan sangat penting.
Penutup
Saham KPIG bisa dibilang merupakan saham properti yang punya daya tarik tersendiri, apalagi dengan latar belakangnya yang kuat di bawah MNC Group. Dari sejarah IPO, struktur pemegang saham, hingga kinerja keuangannya, KPIG punya banyak sisi yang bisa dieksplorasi oleh investor. Tapi seperti investasi lainnya, penting buat kamu untuk memahami lebih dalam, tidak hanya dari sisi teknikal atau harga pasar, tapi juga fundamental perusahaan dan arah strateginya ke depan.
Jadi, apakah saham KPIG layak masuk ke dalam portofolio investasimu? Jawabannya tentu kembali ke strategi investasi masing-masing. Tapi satu hal yang pasti, sekarang kamu sudah punya bekal informasi yang cukup untuk membuat keputusan yang lebih bijak.