Kalau kamu sedang cari saham unik dari sektor industri yang jarang disorot, coba deh lirik Saham LABA. Jangan terkecoh sama namanya yang seolah menjanjikan untung terus, karena ternyata ada banyak dinamika di baliknya.
Dalam artikel ini, kamu bakal kenalan lebih dalam sama PT Green Power Group Tbk yang punya kode emiten LABA. Mulai dari sejarah perusahaan, pergerakan harga sahamnya, sampai laporan keuangan terbaru—semuanya bakal dibahas dengan gaya santai tapi tetap tajam. Siap? Yuk kita mulai!
Sekilas Tentang Saham LABA
PT Green Power Group Tbk atau yang dulunya dikenal dengan nama PT Ladangbaja Murni Tbk adalah perusahaan yang berkecimpung di bidang produksi dan perdagangan baja serta produk turunannya. Beberapa produk andalan mereka meliputi cetakan dasar dan cetakan presisi, yang tentunya sangat dibutuhkan dalam industri manufaktur dan konstruksi.
Item | Nilai |
---|---|
Tutup Sebelumnya | Rp145,00 |
Rentang Hari | Rp138,00 – Rp146,00 |
Rentang Tahun | Rp97,00 – Rp885,00 |
Kapitalisasi Pasar | 158,89 M IDR |
Volume Rata-Rata | 23,67 jt |
Rasio P/E | – |
Hasil Dividen | – |
Perusahaan ini punya basis operasional di dua kota besar, yaitu Jakarta dan Surabaya. Hal ini menunjukkan bahwa jangkauan bisnis mereka tidak main-main. LABA terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan harga penutupan terakhir di Rp145 per saham. Sepanjang tahun, pergerakan harganya cukup dinamis—dari Rp97 hingga sempat menyentuh Rp885. Nilai kapitalisasi pasarnya saat ini sekitar 158,89 miliar rupiah dengan rata-rata volume transaksi harian sebesar 23,67 juta lembar saham.
Aktivitas Pasar Saham LABA
Pergerakan pasar terbaru mencatat harga saham LABA berada di IDR 144, turun 1 poin atau sekitar 1 persen dari sebelumnya. Penurunan ini mungkin kecil, tapi dalam dunia saham, pergerakan kecil bisa punya arti besar tergantung konteksnya. Volume transaksi tercatat sebanyak 76.552 lembar dengan total nilai transaksi mencapai IDR 1,1 miliar. Frekuensinya juga cukup aktif, yakni 621 kali transaksi dalam satu hari.
Aktivitas Pasar
Harga Terakhir | IDR 144 (-1,00%) |
---|---|
Pembukaan | IDR 140 |
Penutupan Sebelumnya | IDR 0 |
Penawaran (Offer) | IDR 145 |
Penawaran (Bid) | IDR 144 |
Harga Terendah | IDR 138 |
Harga Tertinggi | IDR 146 |
Volume | 76.552 Saham |
Nilai Transaksi | IDR 1.100.000.000 |
Frekuensi | 621 Kali |
EPS | IDR 2 |
PE Ratio | 72 Kali |
Kapitalisasi Pasar | IDR 158.890 Juta |
Peringkat Kap. Pasar Industri | 12 dari 19 |
Peringkat Kap. Pasar Semua Emiten | 744 dari 956 |
Pembaruan Terakhir | 10 Juni 2025, 16:56 WIB |
Dari sisi bid dan offer, harga tertingginya di hari itu menyentuh IDR 146 dan harga terendahnya IDR 138. Rasio P/E-nya tercatat 72 kali—angka yang cukup tinggi, mengindikasikan ekspektasi besar dari pasar terhadap laba di masa depan. LABA juga berada di peringkat ke-12 dari 19 dalam kapitalisasi pasar untuk sektor industrinya dan ke-744 dari total 956 emiten BEI.
Investor Asing, Tertarik Gak Ya?
Kamu mungkin penasaran apakah investor asing juga melirik saham LABA? Sayangnya, data spesifik tentang komposisi investor asing tidak dirinci dalam laporan terbaru. Namun, dari struktur pemegang saham utama yang didominasi entitas lokal, bisa diasumsikan minat investor asing terhadap LABA masih tergolong rendah atau belum signifikan.
Meski begitu, ini bukan berarti prospeknya buruk. Justru ini bisa jadi peluang bagi investor lokal untuk lebih dulu mengakumulasi saham ini sebelum “dilirik” oleh para pemain besar dari luar negeri. Potensi pasar baja di Indonesia dan Asia Tenggara masih sangat besar—kalau kamu jeli, bisa jadi ini kesempatan yang menarik!
Riwayat IPO Saham LABA
Saham LABA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 10 Juni 2021. Pada saat IPO, perusahaan menawarkan 200 juta saham kepada publik dari total 1 miliar saham yang terdaftar. Artinya, hanya 20 persen saham yang dilepas ke publik, sisanya masih dimiliki oleh pemegang saham pendiri.
📅 Informasi IPO
Tanggal IPO | 10 Juni 2021 |
---|---|
Saham Penawaran | 200.000.000 |
Saham Pendiri | 800.000.000 |
Total Saham Terdaftar | 1.000.000.000 |
Persentase | 20,00% |
Harga Penawaran | IDR 125 |
Dana Terkumpul | IDR 25.000.000.000 |
Biro Administrasi Efek | PT. Adimitra Jasa Korpora |
Penjamin Emisi Utama | PT. Indo Capital Sekuritas, PT. Panin Sekuritas Tbk, PT. Reliance Sekuritas Indonesia Tbk |
Papan Pencatatan | Development |
Harga penawaran per saham saat IPO adalah IDR 125, yang berarti perusahaan berhasil mengumpulkan dana sebesar IDR 25 miliar. Dana ini digunakan untuk ekspansi operasional dan pengembangan bisnis. Proses IPO LABA difasilitasi oleh tiga penjamin emisi ternama: PT Indo Capital Sekuritas, PT Panin Sekuritas Tbk, dan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. Pencatatan dilakukan di papan pengembangan, yang umumnya digunakan oleh perusahaan dengan prospek pertumbuhan tinggi.
Dividen Saham LABA
Sayangnya, hingga saat artikel ini ditulis, LABA belum tercatat membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Ini bisa jadi strategi perusahaan untuk mempertahankan arus kas demi mendukung ekspansi bisnis, terutama karena mereka masih dalam tahap pengembangan.
Namun, ini juga berarti kamu sebagai investor belum bisa berharap ada “bonus tahunan” dari kepemilikan saham ini. Kalau kamu tipenya value investor yang cari dividen, mungkin saham ini belum cocok buat kamu sekarang. Tapi buat kamu yang suka strategi capital gain, fluktuasi harga LABA bisa jadi area menarik untuk dimainkan.
Pemegang Saham Utama Saham LABA
Pemegang saham terbesar LABA adalah PT Nev Stored Energy yang menggenggam 560 juta saham atau sekitar 50,75 persen dari total saham yang beredar. Posisi mayoritas ini menunjukkan bahwa keputusan strategis perusahaan masih sangat dipengaruhi oleh pemegang saham utama ini.
👥 Pemegang Saham (per 30 Sep 2024)
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor | Persentase |
---|---|---|---|
PT Nev Stored Energy | 560.000.000 | IDR 14.000.000.000 | 50,75% |
Public (di bawah 5%) | 303.402.553 | IDR 7.585.063.825 | 27,50% |
PT Longping Investasi Indonesia | 240.000.000 | IDR 6.000.000.000 | 21,75% |
Selain itu, ada juga PT Longping Investasi Indonesia dengan 21,75 persen kepemilikan dan publik sebesar 27,5 persen. Artinya, saham ini masih cukup terkonsentrasi di tangan pemilik besar—yang bisa jadi keuntungan atau risiko tergantung arah kebijakan perusahaan ke depan. Buat kamu yang suka saham dengan penyebaran kepemilikan yang lebih merata, ini bisa jadi catatan penting.
Data Keuangan Saham LABA
Kalau kita lihat kinerja keuangan perusahaan, sebenarnya LABA menunjukkan peningkatan yang cukup drastis di kuartal pertama 2025. Dari pendapatan sebesar IDR 8,491 miliar, LABA mencetak keuntungan bersih sebesar IDR 1,853 miliar. Ini adalah kabar baik mengingat perusahaan mencatat kerugian di beberapa kuartal sebelumnya.
📈 Data Keuangan
Periode | Penghasilan (Miliar IDR) | Keuntungan Bersih (Miliar IDR) |
---|---|---|
Q1 – 2025 | 8.491 | 1.853 |
Q4 – 2024 | 16.791 | -2.791 |
Q3 – 2024 | 1.985 | -3.274 |
Q2 – 2024 | 1.286 | -1.486 |
Q1 – 2024 | 1.558 | -1.168 |
Q4 – 2023 | 3.007 | -37 |
Sebagai gambaran, di kuartal keempat 2024, LABA mencatat pendapatan hingga IDR 16,791 miliar namun justru mengalami rugi sebesar IDR 2,791 miliar. Artinya, perusahaan berhasil membalikkan keadaan dari rugi ke laba dalam waktu relatif singkat. Perkembangan ini tentu jadi sinyal positif buat kamu yang mempertimbangkan investasi jangka menengah hingga panjang.
Penutup
Nah, sekarang kamu sudah cukup kenal kan sama Saham LABA? Dari sejarah perusahaan, pergerakan pasar, hingga laporan keuangannya—semua memberikan gambaran lengkap tentang potensi saham ini. Walaupun belum membagikan dividen dan masih didominasi pemegang saham besar, ada sinyal positif dari performa keuangannya yang mulai menunjukkan pertumbuhan.
Kalau kamu suka saham yang punya potensi pertumbuhan dengan risiko yang masih bisa dikontrol, Saham LABA layak kamu pantau. Tapi ingat ya, keputusan investasi tetap harus didasarkan pada analisis mendalam dan manajemen risiko yang baik. Yuk terus belajar dan teliti dalam memilih saham biar portofolio kamu makin cuan!